CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 14 Desember 2012

Keajaiban Itu kamu, Nak ...

Keajaiban itu kamu, Nak ...

September 2010, sehari sesudah Iedul Fithri.
Seluruh organ persalinan ummi kontraksi, Nak. Kontraksi pertama kita. Ummi yakin itu adalah salam darimu untuk mengatakan, "Bersiap siagalah, ummi. Aku hampir sampai di perbatasan."
Hanya sejam. Kontraksi palsu.
Seminggu setelah kita 'bicara' agar kau melepas sebuah lilitan di lehermu lalu dapat leluasa memindahkan kepalamu, untuk bersandar pada dinding perut bawah ummi. Subhanallah, dan kau pun mengerti.

Sabtu, 2 Oktober 2010
Hari itu Kaysa lahir. Putri dari sahabat ummi. Alhamdulillah, dengan Braxton Hicks yang ummi rasakan hari itu, ummi berhasil menemani sahabat ummi yang di-SC. Setelah itu, abi menjemput kita untuk pergi ke dokter.
Sudah 1 bidan dan 1 dokter yang menolakmu lahir dengan normal. Karena kepalamu tak masuk jua ke jalan lahir. Pun, akhirnya dokter yang 1 ini. Beliau memberikan tanggal cantik utk SC, yaitu 10-10-10.
Ummi dan Abi pun berpikir. Tak ingin mengajakmu serta dalam kengototan kami utk menghadirkanmu secara normal. Tanpa kami sadari dan tanya apa sebenarnya keinginanmu. Kami hanya berkata padamu untuk berusaha masuk ke jalan lahir.

Sabtu, 9 Oktober 2010
Ummi dan abi sudah mendaftar untuk 1 kamar dan ruang operasi utk esok hari, tanggal 10, bulan 10, tahun 2010. Lalu kami makan soto, lepas juga akhirnya diet ummi agar lahirmu nanti tak terlalu besar. Karena dokter mengatakan beratmu di atas 3.5 kg. Sepulangnya kami mampir di LTQ utk bertahsin. Ummi sudah takhossus lho, Nak! Dan kaupun mendengarnya selalu setiap hari Sabtu siang. Alunan merdu dari lidah-lidah fasih yang bersanad Rasulullah. Setelah itu, ummi mengobrol dengan seorang ustadzah yang memberitahukan untuk mencoba persalinan normal di seorang dokter yang terkenal.
Dengan semangat dan optimisme, kami pun mendatangi dokter tersebut, dan dia berani utk melakukan persalinan normal. Syaratnya : tunggu seminggu atau masuk induksi sebelum itu, karena ketuban sudah mulai pengapuran.
Sekali lagi ummi dan abi berdiskusi. Abi membatalkan kamar di RS sebelumnya.

Senin, 11 Oktober 2010
Kita menengok anak tetangga yang juga lahir SC. Rasanya ummi sudah ingin menggenggam tangan mungilmu saat Inisiasi Dini. Ummi dan abi sudah memutuskan untuk induksi, walaupun dengan banyak konsekuensi yg menyangkut dirimu. Hari itu kita pergi ke RS lagi, untuk mendaftarkan kita induksi.

Selasa, 12 Oktober 2010
Hari itu kita masuk RS. Ini pertama kali dalam hidup, ummi dirawat. Entah kenapa, ummi merasa tidak nyaman dengan berbagai perlakuan perawat di sana. Namun, ummi menguatkan hati dengan dzikrullah. Masya Allah, saat induksi orang lain mungkin terbaring, ummi dan kamu jalan-jalan membawa infus dengan semangat.

Rabu sore, 13 Oktober 2010
Ketuban ummi pecah! Saat itu sudah mencapai pembukaan 6. Ummi dipindahkan di kamar khusus persalinan normal. Kali ini, ummi hanya bisa tiduran dan tidak bisa ke kamar mandi. Ketuban dan (mungkin, maaf) air seni keluar tanpa terkendali. Awalnya sempat dibantu abi tiap ke kmar mandi, kemudian dilarang perawat. Dengan kondisi seperti itu, ummi masih berusaha sholat Maghrib, Isya' dan Shubuh sedapatnya. Karena pecahnya ketuban belum termasuk nifas. Saat tsb ummi tetap optimis dan terus berzikir. Oran-orang yang menjenguk kita selalu bertanya, "Ummi nggak kesakitan?" Ummi hanya bisa senyum dan melanjutkan zikir. Sakit seperti ini, entah kenapa rasanya adalah berkah. Walau ummi ingin menjemputmu dengan lembut, hanya ini yang bisa ummi usahakan, sambil berdoa semoga anak ummi menjadi orang yang kuat.
Sementara itu, dalam rentang waktu Rabu sore hingga Kamis shubuh di sisi kanan dan kiri ummi, ibu-ibu lain melahirkan. Ada yang sulit hingga berteriak-teriak. Ada yang masuk ruang persalinan sudah keluar kepala bayi. Ada yang baru melahirkan, tetapi dimarahi oleh keluarganya. Allahu Robbi, Allah sedang mengajarkan kita untuk bersyukur, Nak!
Di luar ruangan, ternyata abi menangis karena kita.

Kamis pagi, 14 Oktober 2010
Masih 6! Pembukaan tidak juga bertambah. Dokter menawarkan SC. Hampir ummi meminta pertanggungjawaban  dokter tsb untuk berusaha melakukan persalinan normal. Akhirnya, ummi hanya menawar untuk menambah induksi. Dokter merasa berat melakukannya, karena induksi sudah maksimal, sedangkan ketuban ummi sudah hijau. Ummi dan abi berdiskusi lagi, lalu menelepon mbah Uti. Kami pun setuju utk melakukan SC. Menuju ruang operasi, ummi sempat melihat benda sperti lumut mengalir dan menempel dari jalan lahir. Di ruang SC, ummi diberikan 3 x suntikan anestesi, karena harus saat itu juga. Masker udara dipasang dan yang terasa cuma bekunya ruang operasi. Ummi masih berzikir, berpasrah diri apapun yang terjadi.
Akhirnya terdengarlah suara yang sudah ummi tunggu. Suaramu! Di pukul 06.40.
Dokter heran, secara materi tak ada penyulit apapun yang menundamu lahir normal.
Ah, itu bukan lagi masalah lagi utk ummi sekarang. Tapi, nanti di kehamilan dan persalinan kedua. Insya Allah.

Kita berpisah sebentar lalu bertemu lagi saat IMD.
Dan ummi selalu tahu sejak itu orbit ummi akan berpindah dari dunia kepadamu, mungkin sesaat nanti pergi, tapi pasti kembali.


Lalu kita dipisahkan lagi sebentar, kali ini dirimu bertemu abi. Ia akan mengadzanimu, memberimu tanda bahwa alam menyambutmu dengan bertakbir kepada Allah, memujiNya sekali lagi bahwa Dialah pencipta keajaiban di setiap ciptaanNya.

Dan keajaiban itu kamu, Nak ...







#Akhirnya hutang ini selesai di 26 bulan Ahmad Kanz Fariha.
Selalu sayang, cium, dan peluk dan do'a dari Ummi dan Abi untuk Kanz

Kamis, 13 Desember 2012

Apa Kabar Lemari Kecil Fariha?

Hemm ... cukup lama juga ummi tidak nulis-nulis di blog, bahkan sampai lupa password dan berakibat 'nyasar' ke blog yang lama.

Apa Kabar Keluarga Fariha yaa?

Keluarga Fariha
Narsis di nikahan sepupu ^^

Keluarga Fariha sedang sibuk menyiapkan proyek Rumah Belajar Fariha. Insya Allah, jika tak ada aral menghadang *tsaaah*, tahun depan keluarga Fariha akan pindah ke tempat tersebut. Sebelum pindah, kami bersepakat untuk menyiapkan bagian-bagian yang akan menjadi kantong-kantong ilmu tsb, seperti taman bacaan. Hal yang juga membahagiakan, bahwa abi akan membuatkan sebuah perpustakaan untuk keluarga Fariha. Pernyataan tsb langsung disambut kecupan sayang ummi yang mendarat di pipi abi hihi.

Kanz
Alhamdulillah, tgl 14 bulan Oktober kemarin Kanz sudah berusia 2 tahun. Tentunya, ada banyak hal yang menarik semakin tereksplor dari anak ummi yang imut ini. Ohya, ummi sudah membiasakan utk membaca surat-surat pertama dari Al Ma'tsurat, yaitu Al Fatihah, Al Baqoroh, Az Zalzalah, Al Kaafirun, An-Nashr, dan 3 surat Mu'awidzatain. Ternyata dengan metode repetitif dengan hanya mendengarkan sagat cocok utk Kanz. Kanz juga sangat tertarik pada musik dan gerak, sama ketika dia sedang 'membaca' buku sebelum tidur. Ohya malam ini, baca bukunya diganti dulu dengan ummi yang menceritakan kisah nabi Yunus as. Kenapa nabi Yunus as? Karena Kanz sedang suka-sukanya pada ikan. Ia menggambar ikan di mana saja, bahkan dengan jarinya di dinding. Lucu deh, begini narasinya :
"huruf O, kasih buntut, kasih mulut, kasih titttik" sesuai yang ummi ucapkan ketika menggambar ikan untuk Kanz hehe.
Lanjut cerita nabi Yunus as meninggalkan kaumnya, mengarungi laut, dan diundi utk diceburkan ke dalam lautan. Nabi Yunus as pun 'dimakan' oleh ikan Nun biidznillah, hingga mengalunlah do'a yang diabadikan dalam Alqur'an :
 لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحانَكَ إِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمينَ . (Al Anbiya : 87)
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zholim."

Akhirnya, sudah tahu semua kan ya? Nah, ummi menitikberatkan cerita ini pada kekuasaan Allah dalam mengendalikan cuaca, mengendalikan makhluk hidup selain manusia, serta kasih sayang Allah kepada orang-orang yang berdo'a dan bertaubat (lagi-lagi metode pengulangan, kurang kreatif yak?). Lalu ummi ajak Kanz menghapal nama nabi dan ikan yang menelannya, serta membuat list judul cerita nabi mana lagi yang mau dibacakan esok. Ohya, cerita nabi ini berdasarkan ingatan ummi saja. Jadi mata ummi dan Kanz saling menatap.

Ada lagi, Kanz juga sudah 3 bulan ini tiba-tiba mengerti konsep "Atas-Bawah". Ummi sedang berusaha mengingat kapan dan bagaimana ummi mengajarkannya. Begini cara Kanz menyampaikannya, ketika Kanz sedang naik di atas sesuatu, sedang orang lain tidak, dia berkata : "DeAhmad atas, ummi bawah, abi bawah" bisa lebih panjang lagi kalau ada orang lain di ruangan itu.

Hal lainnya, adalah PR nanti ketika sudah pindah. Karena masih menyatu dengan rumah orangtua, ummi sadari cukup sulit utk mengatur dan bertindak tegas mengenai urusan domestik.

Ummi
Akhir-akhir ini hobi ummi adalah blogwalking. Sebenarnya tidak aneh, sih. Bagaimanapun kegiatan ini adalah salah satu usaha ummi untuk menambah ilmu penghasilan.
Dan, apa yang ummi dapati?
Orientasi, adalah hal pertama yang ummi centang untuk travelling ke blog-blog tersebut. Titik beratkan pada minat yang utama. Karena blog di dunia maya itu jumlahnya tidak terhitung. 1 orang bisa punya banyak blog, karena minatnya juga banyak. Ummi juga kan punya blog-blog di masa lalu, hehe, malah curcol. Nah minat ummi saat ini adalah mempersiapkan suasana, ilmu dan mengumpulkan bahan-bahan Home Schooling, jadi jalan-jalannya ke blog-blog (juga komunitas) yang bahas Home Schooling.

Ohya, ada satu yang mengganjal. Karena kadang-kadang ummi harus membuka OS, maka waktu utk keluarga agak berkurang (cieee, toko rame ceritanya). Ini belum ada penyelesaian yang pas. Karena kadang bersama Kanz n abinya masih terpikir untuk membalas SMS customer yang minta total transfer, cek ongkir atau sekedar tanya-tanya. Belum pasang iklan n upload foto di toko, hufff. Akhirnya, sejak sebulan terakhir ini ummi mengurangi jadwal hal-hal di atas, dan Alhamdulillah rizqi tetap saja mengalir. Semoga berkah! Aamiin.

Abi
Abi Fariha itu paling sabar dalam menghadapi celotehan ummi yang konon katanya punya amunisi hingga 8000 kata sehari. Abi mandiri banget, kalau ummi lagi repot. Abi juga paling sabar makan masakan ummi yang seadanya. Abi juga rajin masangin popok Kanz kalau malam (PR nih, Kanz masih suka ngompol). Apalagi ya? Oh ya Abi juga paling bisa mengatasi ummi yang masih suka merajuk. Ah, pokoke ummi cinte ame abi :D.
Setelah gagal ngambil S2 di Kroya, Abi banting setir jadi pegawai yang baik dan pengusaha yang sukses (menurut istrinya, yaitu ummi hehe). Walaupun beberapa hal masih diurus sendiri, sudah terasa sekali hasilnya. Salah satunya adalah Rumah Belajar Fariha kelak. Mungil dan mudah-mudahan Bermanfaat. Aamiin lagi deh.

Nah, itu dia yang terjadi di Keluarga Fariha. Bagaimana keluarga sahabat semua?
Semoga selalu dalam lindungan Allah yaa :)




Kamis, 08 November 2012

Dan, Hitunglah Sampai Empat!

"Hatu, Uwa, Yiga, Empat! Yayiiiiiiii!!!!"
Dan sesosok tubuh mungil itu menghambur kesana dan kemari. Mengulang lagi ucapan bak mantra sakti yang membuat ia memulai start-nya.

Itulah Ahmad Kanz Fariha, yang selalu menghitung sampai empat sebelum melakukan sesuatu.
Walaupun agak tertinggal, ia tetap eksis mempertahankan pemahamannya, bahwa segala sesuatu dimulai dari hitungannya yang ke-empat.



Alhamdulillah, ummi dan abi tidak pernah mengajarkan Kanz untuk menjadi seorang yang percaya pada hal-hal yang berbau superstitious. Bahkan kami baru tahu kalau angka 4 itu, bagi sebagian orang, adalah angka yag menyeramkan, sehingga banyak gedung-gedung di Jakarta yang melewatkan lantai 4 dsb. Kami pun tidak masalah, mengapa hitungan Kanz selalu berakhir di angka 4 dan memulai sesuatu di angka 4. Sungguh berkebalikan dengan mitos2 yg menganggap angka 4 sebagai angka sial/death/kematian.

Akhirnya, kembali berkaca pada fithrah manusia yang suci pada diri seorang anak bernama Kanz, bahwa optimisme/harapan itu memang menjadi bagian yang diciptakan utk mendampingi rasa takut. Fobia yang menjadi momok bagi kemajuan suatu peradaban, kadang tak lebih dari sebuah kejahiliyahan yang diwariskan.

Teringat suatu kalimat "Berdo'alah kepada Allah dengan khouf (takut) dan roja' (harap)".

Berikut ini adalah suatu bagian yang menyenangkan tentang angka 4 (dari wikipedia.org) :



Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya yang tampak dan pengetahuanNya yang tersembunyi dari akal manusia.




Sabtu, 27 Oktober 2012

Cinta Sepotong Daging

Daging!
Liurnya menetes. Rasa pun mengulum dalam lidahnya. Gurih dan manis berganti-ganti mengisi setiap sudut mulutnya.
Tahun ini pun tak boleh ia lewati lagi setelah tahun lalu ia menunaikan haji di Mekkah. Sensasi daging itu tidak sama dengan daging-daging biasa. Istimewa, tepatnya. Hanya dengan uang sekian sekian, ia merasa bisa mendapatkan ketaqwaan plus beberapa bungkus daging, iga, jerohan, atau bagian-bagian lainnya yang memiliki pesona tekstur masing-masing. Daging jatah pembagian qurban tahun ini haruslah masuk ke dalam kulkasnya, minimal memenuhi bagian freezer.
Sup, sate, gulai, yang mana ia hampir tak bisa lagi menyebutkan nama-nama makanan tersebut karena terlalu gembira.

"Tahun ini minimal ada seekor sapi yang terdaftar utk qurban." Ujarnya berapi.
"Baik. Rencana ini akan berjalan kalau kita yang memulainya. Saya ikut, bapak juga ikut." Tawar seorang anggota majelis.
"Deal!" Sambutnya gembira.

Rencana itu pun bergulir bak bola salju. Hingga 5 hari sebelum hari H seorang anak muda menyatakan diri bergabung dengan kelompok peng-qurban tsb. Jadilah 2 ekor sapi akan mewarnai ladang di belakang mushola kampung dengan darahnya. Pun, seharusnya dari tiap-tiap mereka sudah mengetahui, bahwa darah tsb tidak akan sampai kepada Allah SWT, hanya ketaqwaan dari merekalah yg akan menggapai-Nya.

Hari H tiba. Semenjak malam sebelumnya, tepat mengakhiri puncak hari Arofah, takbir sudah mengalun bersahutan. Selepas shalat Ied di lapang yang beralih menjadi permadani kehormatan hamba-hamba-Nya, tak lain karena mereka merendah sujud, hampir setiap orang berbondong menuju belakang mushola.

Dua ekor sapi dan beberapa kambing yg tampak ikhlas itu pun akhirnya menunaikan tugasnya. Kini giliran panitia beraksi dengan sigapnya membagi-bagi. Orang itu pun berbisik kepada seorang panitia.

"Tolong bungkuskan kaki, ekor, hati, kepala, ini, dan itu".
Panitia itu semenjak tertegun. Akankah ia menuruti permintaan rendah itu hanya karena status jabatannya di masyarakat lebih rendah dari orang tersebut. Di tahun-tahun sebelumnya, memang keluarga penguasa ini selalu minta jatah qurban dengan berlebihan. Sangat berbeda dengan yg Rasulullah ambil dari qurban beliau. Tapi para panitia kali ini sudah berikrar utk bekerja dengan Bersih, Peduli dan Profesional, yaitu dengan memberikan jatah qurban sesuai dengan hak-hak masyarakat, tanpa ada label 'Jatah plus' utk penguasa.

Panitia itu mengumpulkan keberaniannya.
"Maaf pak. Kami pasti memberikan bagian bapak seperti yang lain. Tapi kalau bagian ini, itu, di sana, dan di situ sudah ada yang punya."
"Ohya? Siapa?" Tanya orang tersebut terkejut. Ia tak menyangka ada orang yg demikian berani meminta jatah sebanyak itu, selain dia.
Panitia itu agak menerawang.
"Allah." jawabnya pendek.

Orang itu tergugu. Dia tahu, minta pada Allah itu semudah membalik telapak tangan. Tapi meminta jatah qurban pada Allah seperti meminta hewan-hewan yang sudah dilalap api, saat Nabi Ibrahim as berqurban, tanda qurbannya diterima Allah. Itulah sepotong khutbah yang ia ingat telah disampaikan khotib tadi pagi saat sholat Ied.

Orang itu tak berdaya. Ia ngeloyor pergi. Jabatan sebagai penguasa tidak bisa menambah isi bungkusan qurban utk keluarganya barang sekilo-dua kilo tahun ini.


Setapak di Solo - 2011
Eid Mubaarok. Selamat hari Raya Idul Adha 1433 H. Semoga Allah menerima dengan ridho-Nya semua ibadah kita. Aamiin ...
~Keluarga Fariha~

Minggu, 21 Oktober 2012

THEY SAID I'M TERRIBLE TWO!!

Who?
Who are they and who am I?

Di sebuah buku (e-book tepatnya) yang ummi baca, ada sebuah sebutan untuk anak berusia 2 tahun. Dalam tulisan tersebut bukan bermaksud melabeli seorang anak tapi menyebutkan sebuah kebiasaan orang-orang menyebut fase usia anak ini sebagai The Terrible Two (Keajaiban Otak Anak, 25p), karena sungguh di usia ini biasanya anak-anak cenderung memiliki kebiasaan baru yaitu rewel (?)

Ups! Stop labelling!
Toh, sebagai orangtua lainnya di muka bumi ini, Ummi dan Abinya Kanz juga merasakan hal itu.
Kenapa rewel? (kebet dulu contekannya).

1. Perkembangan/Pertumbuhan Fisik
Umumnya anak usia 2 tahun sudah mulai mengerti bagian-bagian tubuh mereka dan dapat mengkomunikasikan sebagian kecil yang terjadi pada fisik mereka (sisanya kita kurang paham karena keterbatasan bahasa). Misalnya : Saat Kanz berusia 23 bulan pernah mengalami diare-muntah berat sehingga  sampai ke tahap dehidrasi sedang. Namun, di usia tsb Kanz dapat menyampaikan apa yang dia rasakan dan letak rasa tsb. Ketika diare biasanya ketidaknyamanan fisik dirasakan di bagian perut. Kanz pun berkata : 
"Ummi, deAhmad (sebutan Kanz menyebut dirinya) akit peyut (baca : sakit perut), Asih minyak (kasih minyak)."
Woww, umminya hampir koprol mendengar ucapan tsb. Ternyata di usia tersebut Kanz berhasil menganalisis masalah, bahkan mencoba menawarkan solusi dari sebuah kondisi yang dirasakan. Ummi yakin kalimat ini bukan sekedar hasil peniruan verbal mentah-mentah, walaupun jika dilihat dari kata per kata sebenarnya memang sudah dikenal Kanz. Tapi untuk menyusunnya menjadi titik permasalahan beserta solusinya, itu lain cerita.
Bukan hal yang aneh jika saat perut kita sakit, maka sebagian masyarakat kita akan mengoleskan minyak tertentu utk menghangatkan dan menyamankan perut.

2. Perkembangan Kognitif
Di usia Kanz yang sekarang, ummi belum membuat daftar perkembangan secara rapi (kira-kira seperti Progress Report yang ada point-pointnya, lalu ada penilaian : Beginner - Develop - Achieved), baru seingatnya saja, langsung masukkan ke blog *grin*.
Yang ummi tandai adalah kemampuan menyerap kata-kata baru, menghafal dan mengingat suatu hal yang baru ia lihat/dengar/rasakan walau hanya sekali. Dan itu akan selalu diulang2 dalam kata/perbuatan ketika Kanz menjumpai hal yang sama. Subhanallaah ... 

3. Perkembangan Psikomotorik
Ternyata gaya nalar di poin Perkembangan Fisik juga berlaku di sini. Saat ia minum lalu airnya menumpahi baju, walau sedikit ia akan berkicau "umpah, masah, anti baju (tumpah, basah, ganti baju)" atau kalau tumpahnya ke lantai ia akan berkata "wow, umpah, bawah, yicin, iyap (wow, tumpah, bawah, licin, lap) sambil mengambil alat pel dan mengelap lantai tersebut berkali-kali). Once again, titik masalah dan solusinya!
Atau ketika mau tidur, Kanz (seenaknya ^^) menyuruh umminya utk ganti baju. "Bobo duyu, ummi anti baju!(Bobo dulu, ummi ganti baju!)" Kalau ini yang dianalisis adalah melakukan apa yang biasa dilakukan sebelum melakukan hal lain (deuh, bahasa psikologinya apa ya?)

4. Perkembangan Psikologis
Wah, dari semua perkembangan di atas, saat inilah yang membutuhkan banyak energi untuk mengontrol emosi. Okelah, saat rumah berantakan karena mainan Kanz tersebar, si imut itu mau membantu membereskan. Nah, saat punya keinginan itu yang Subhanallaah ...
Misalnya : Kanz senang bermain di luar, saat di luar ia biasa bermain dengan temannya. Saat bermain Kanz selalu ingin mainan punya temannya, miliknya sendiri ia berikan ke temannya. Tapi temannya tak selalu mau bertukar. Akhirnya terjadi perebutan dan keributan kecil dan keduanya menangis. Baru mau sudahan kalau abinya mengeluarkan motor untuk jalan-jalan. Karena dibujuk macam mana, belum mau berhenti juga nangisnya. 
"Waniiiin (keluariiin-kalau saat keributan terjadi sama mbahnya dibawa pulang)!!!!!" teriaknya pilu.
Duh, Nak.
Atau di lain waktu. Saat umminya terkesan tidak memperhatikannya, Kanz selalu menghampiri dan merengek minta pipis/pup. Padahal tidak begitu sebenarnya, cuma ingin diperhatikan saja. Modus!

Kesimpulannya : Ummi dan Abinya harus lebih banyak belajar.


Sabtu, 08 September 2012

Eid Mubaarok 1433 H

Lupa, Lupa, Lupa, Lupa, jadi lupa email-nya ...

Ya ampuun baru 1 nyaris 2 bulan nggak ngeblog, lupa nama imel di blogspot ... halah maakk ...
Oppss ... Sampai lupa sebelumnya keluarga Fariha mau mengucapkan :
Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Baarokatuhu

dan mau kirim ini untuk semua pembaca blogger :

Salam dari Kanz dan 4 gigi mungilnya hahay

Mudah-mudahan belum basi ya? (Nggaklah, kan masih syawal *letal = ngeles total*).

Tahun ini keluarga Fariha nggak pulang ke Solo (tempat mbah uyut) atau ke Cikampek (tempat nenek). Nggak ke Cikampek karena keluarga Abah dan Nenek pulang ke Garut, ke rumah nenek uyut dari abah. Akhirnya beberapa hari post-lebaran barulah kita ketemuan di Depok. Sedangkan nggak pulang ke Solo (biasanya Mbah Uti dan Tante Anisa ngotot pulang) karena lihat jalanan yang mengarah mudik sangat macet selalu. Yang ke Demak bisa 33 jam. Dari Jakarta sampai Subang yang biasanya 2 jam, jadi 13 jam ... Hmmm, belum ditambah mabuk darat a la ummi yg selalu menyertai ... Haaahhh!!
Solo 2011

Untungnya Mbah Ayisnya Kanz (bapaknya ummi) tahun ini, walaupun sudah pensiun 2 tahun yg lalu masih sibuk banget di Dishub Terminal Lebak Bulus. Insya Allah, tahun ini jadi tahun terakhir terminal Lebak Bulus melayani penumpang dalam dan luar kota, karena terminal tsb sedang disiapkan utk jadi stasiun MRT.
Hikss ... terminal kenangan ...

Ngomong-ngomong tentang lebaran memang selalu bersifat emosional. Tahun ini di keluarga Fariha mendapatkan kesempatan yg lebih baik saat Romadhon kemarin.

Yang senang-senang : grup ngaji ummi juara 3 lomba MHQ (Muhasabah Hifdzhil Qur'an =Menghafal) surah Yaa Siin untuk grup ibu-ibu (jurinya baik2 deh hehe), dan grup ngaji abi dapet juara 2 di lomba yang sama untuk grup bapak-bapak.
FajarYang kurang OK : Romadhon tahun ini adalah bulan yg penuh evaluasi buat ummi, karena sempat ngedrop sehingga menurunkan target Romadhon yg ingin dicapai. Rasanya kok gimana gitu yaa? Sedih. Alhamdulillah,  di tengah-tengah kestagnanan tsb, Allah nunjukkin kasih sayangNya. Pada malam ke 27 Romadhon, ummi rasanya bisa menumpahkan seluruh ke-BT-an dina hamparan sajadah (halah). Rasanya seperti sedang mengupasi kulit kering dari sebuah benda hidup.
Ma' Plong!
Mudah-mudahan memang benar, Allah sudah mendengarkan semua status nyampah ummi di jejaring rajutan sajadah tsb.
Dan besoknya, seperti hari yang berbeda! Dengan target belasan juz yang menyisa, berhasil ummi selesaikan di malam takbiran.
Mudah-mudahan lagi malam tsb menjadi malam Lailatul Qodar, karena di malam tsb menjadi sebuah penawar bagi dosa-dosa yang pernah kita lakukan, juga dimana setiap malaikat yg turun menyalami setiap orang yg beribadah, baik itu sholat, tilawah, atau berdoa. Aamiin ...

Ohya, ada sedikit cerita lucu. Dulu mbah Utinya Kanz (ibunya ummi) kalau malam-malam ganjil di bulan Romadhon, selalu bangun dan keluar (tradisi ini terbawa waktu ummi masih kecil lho!). Kata beliau, di malam Lailatul Qodar malaikat-malaikat di langit turun ke bumi (That's right, Mom!). Dan, beliau ingin lihat bagaimana malaikat-malaikat itu turun (Whusssshhh ... Uhmmm ... Ssiiingngng).
Ternyata, mbah Uti bervisi besar hehe ...
Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'afihu, wa fuanhu yaa Mbah Uti.
Bukankah Allah akan mengangkat orang-orang yg di dalam hatinya ada iman sebesar jewawut bahkan biji sawi kelak ke Surga? Ya Rabb, terimalah keimanan mbah Uti sebagai salah satu RahmatMu .... Aamiin ..

Nah, bagaimana suasana Romadhon dan Lebaran di tempat sahabat-sahabat blogger? Mudah-mudahan menyisakan banyak hikmah dan kebaikan utk menjadikan diri dan keluarga lebih baik lagi  ^__^.

Salam Eid Mubaarok 1433 H
Keluarga Fariha (Fitri, Raha, Kanz)


Minggu, 15 Juli 2012

MILAD 21 BULAN KANZ

Bersama Kanz sebagian besar waktu adalah penyesalan ...

Nah, Jangan galau dulu! Ummi kan belum selesai nulis neng, mbak, buk, sist, mas, pak, gan, bang.
Ini redaksi yang benernya :

"Bersama Kanz sebagian besar waktu adalah penyesalan ... Jika tidak bawa kamera/HP kamera"
:D :D :D
*Jebakan betmen deh*

Alhamdulillah wa syukurillah ...
Hingga saat ini keluarga Fariha bersyukur sekali sudah merasakan 21 bulan kebersamaan dengan Kanz. Kanz bagi kami adalah amanah dan Subhanallah-nya sekaligus menjadi penyejuk mata dan hati. Karena dengan berbagai kegiatannya yang mengundang senyum juga tak jarang menjadi tantangan bagi Abi dan Ummi utk terus meng-eksplor apa yang Kanz maksudkan, inginkan, ketahui dan sembunyikan.

Hadirnya pasangan dibutuhkan proses utk mencintainya. Sedangkan kelahiran seorang anak langsung mengundang cinta tanpa proses. Dan kamipun jatuh cinta pada Kanz pada pandangan pertama.
Buk? Ibuk? *gaya majelis Ta'lim*
Setujukah dengan pendapat di atas?
Saya fully 100% Agree.

 Hingga saat inipun mata ini (sebenarnya) tak ingin lepas dari setiap geriknya Kanz, dan ingin melihat momen2 tsb sekali lagi. Sehingga sering sekali kami berkata : " Sayang, tidak bawa kamera" atau " Sayang, tidak sempat difoto."

Kanz sendiri bagaimana? Sejauh mana ia tertarik untuk terus bersama kami?
1. Sebagai anak batita yang terbatas pada bahasa verbal kadang-kadang Kanz sering over usaha utk menjelaskan maksudnya pada kami. Dan kami, walaupun tidak selalu berhasil mengerti, mencoba untuk terus mengingat apa yang ingin ia sampaikan. Kenapa mengingat? Karena maksud/kata yang ingin disampaikan oleh Kanz pastinya pernah kami ucapkan dan ia ulangi. Ini proses yang luar biasa. Baik Kanz maupun kami mencoba utk menemukan titik temu antara maksud Kanz dan reaksi kami dengan bahasa yang kadang2 bersifat supranatural (^^).

2. Berkegiatan bersama. Hal ini bukan selalu berarti kami janjian atau menyiapkan waktu utk berkegiatan bersama. Tapi apapun yang terjadi ketika kami bertiga sedang bersama. Tak terbatas waktunya. Kadang ketika kami sedang membersihkan rumah bersama atau mem-packing paket pelanggan. Kanz ada di situ. Ia kadang membantu, kadang menambah riuh lantai hehe, kadang juga menemukan alat A yang ia gunakan utk fungsi B. Amazing! Kami berusaha utk mengenalkan dunia kami kepada Kanz. Dunia yang tidak selalu reguler, dunia yang memiliki visi yang kuat dan misi yang produktif.

Nah, kalaupun ada yang bertanya, sikap batita apa yang Kanz punya? Tentu saja ada (dan mudah-mudahan kami bisa pelan2 memahami solusinya).
1. Tantrum. Sejauh ini tantrumnya bisa dialihkan ke hal yang Kanz suka. Tentunya setelah diberi pengertian. Masalahnya adalah saat diberi pengertian Kanz tidak selalu takluk. Pengertian ini berbentuk dialog. Kenapa ya?
2. GTM. Bulan ini Kanz sering sekali GTM. Wah, ini berarti harus buka buku lama tentang MPASI.
3. Banyak bermain. Yang ini juga kadang-kadang 'tidak sejalan' dengan yang ngasuh. Hal ini juga tampaknya berpengaruh ke fisiknya (beratnya masih muter-muter di 11 kg lebih)
4. Bertambahnya kosa kata baru. Kanz mulai bisa merangkai kalimat sederhana. Seperti 'How are you'.
5. Belajar sebab-akibat (kausalitas), anonim, dan tebak suku kata.

Alhamdulillah, sekali lagi masa Golden Age Kanz diisi dengan pertumbuhan dan perkembangan yg sebagian besar positif.
Proses LIA (Learning-Imitating-Adapting) ini yang juga menjadi tantangan bagi kami agar Kanz bisa mencontoh hal2 yg baik dari kami dan lingkungan. Walaupun pasti ada bagian negatifnya, kami ingin bisa selalu men-dialog-kan hal tsb dgn Kanz.

Nah, sudah tahu kan kenapa setiap saat bersama Kanz kurang OK kalau tidak ada kamera untuk mengabadikan setiap tingkah lakunya? :) :)

Baiklah, Kanz sholih sayang, ummi dan abi doakan selalu :)

Sabtu, 14 Juli 2012

MILAD (bag 1)

Bismillah,

Sungguh bulan ini menjadi bulan yang ummi tunggu-tunggu kehadirannya. Karena selain datangnya Romadhon ada juga tanggal-tanggal berbaris di kalender yang menjadi pengingat milad di keluarga ini.

12 Juli : Ummi (*eksis*)
13 Juli : Mbah Utinya Kanz
14 Juli : Milad 21 bulan Kanz.

Ada 2 perayaan kecil yang mengharukan.
Karena ada doa yang teruntai dari sahabat-sahabat di jalan dakwah serta dari keluarga yang tak terukur sayangnya sedalam apa.

Sampai ummi berbisik :
"Apalah artinya saya, begitu disayang oleh semua ..."

Senin, 09 Juli 2012

Karenamu Kami Ada

Eitttsss ... judul macam apa ini?
-mu itu siapa? Kok bisa-bisanya membuat penyebab kemunculan/penciptaan kami? Musyrik, nanti!

Hehe, sabar ya saudara-saudara, biar ummi jelaskan.

Suatu siang di hari Ahad, ummi dan beberapa kawan yang sedang mengambil short course of Development skill of Complete and Integral Life System (halah! Tarbiyah maksudnya) mendapatkan sebuah materi yg sangat bagus dari Muwajih (pemateri)nya. Apakah itu?

Adalah Takdir (Qodho dan Qodar) yang menjadi rukun ke-6 yg wajib diimani seorang muslim. Walaupun diletakkan terakhir, tapi kedudukannya sebenernya tetap dalam rangka mengakui dan mengimani Allah baik secara rububiyah maupun uluhiyah.

Apa itu takdir?

Allah swt pertama kali menciptakan Qolam yg Ia gunakan utk menulis Qodho. Sebuah perkara secara keseluruhan ini dari awal penciptaan hingga akhir, setelah berkesudahan masa dunia ini. Kemudian setiap detailnya Ia tuangkan dalam Qodar masing-masing kejadian penciptaan.

Ohya untuk membahas secara mendalam tentang Takdir itu bagaimana-bagaimana, mungkin bukan di sini tempatnya. Karena para shahabat di zaman Rasulullah pun memahami Takdir ini sebagai salah satu rukun iman tadi bukan utk ngeles (aliran Qodariyah : Apa-apa 'menyalahkan' takdir), lebih menguat ke arti pepatah : "Tidak terlalu senang jika mendapatkan sesuatu, dan Tidak terlalu sedih jika kehilangan sesuatu." Just it!

Ummi lebih ingin mengaitkan judul di atas dengan cerita di bawah ini ...

Saudara-saudara, di Taurat sudah tertulis (sebagian ulama mengatakan ini Qodar) ciri-ciri fisik Rasulullah saw. Sehingga tiap kaum sudah mengenal Rasulullah seperti mengenal anaknya sendiri.
(I'm a mom, and surely I know much about my son!)
Nah, untuk dapat ciri-ciri fisik yg demikian tsb, maka harus ada cetakan yang khas dari jutaan manusia dari berapa ribu keturunan yg telah diciptakan Allah, sehingga sifat itu nantinya akan sesuai dengan ciri Rasulullah.
Dan akhirnya bertemulah Abdullah dan bunda Aminah di bumi Arab.
Begitulah, untuk menciptakan Rasulullah, maka Allah swt mewujudkan kata "Kun Fa Yaa Kun!" dalam proses yang sungguh unik dari berjuta-juta peluang yang ada.

Cetakan Kanz ^^

So, seperti itulah penciptaan Rasulullah saw, manusia paling mulia tsb.
Dan, tahukah saudara-saudara?
Ternyata kita diciptakan dengan cara yang sama, dengan mencari cetakan yang akan menghasilkan kita dengan mempertemukan ayah dan ibu kita. Bedanya kita tidak diberitakan secara massif hehe ...

Dan ini yang ummi suka : (mungkin) karena penciptaan anak kita sudah ada dalam Qodho dan Qodar Allah swt, maka semua ayah dan bunda telah diciptakan berpasangan sesuai sifatnya (Yang baik-baik dengan yang baik-baik dan sebaliknya).

Huff ...
Kanz, kamu ada bukan karena ummi dan abi, Nak! Tapi karena kamu harus ada, maka Ummi dan Abi dipertemukan Allah swt :) ...

Ah, Sebentar lagi Romadhon ...


Selasa, 03 Juli 2012

Kanz Mengenal Allah

Bismillah Ar Rahman, Ar Rahiim ...

Sebelum punya anak, ummi dan abi sudah menyamakan visi, akan membentuk anak seperti apa nanti. Karena ummi dan abi sejatinya adalah LongLife Kanz's Murobbi.

Ummi dan abi sepakat untuk mengenalkan Allah kepada Kanz sebagai penanaman aqidah nomor 1. Apa saja metode yang diajarkan dalam muwashoffat ini?
  1. Bernyanyi (Kanz sangat senang mendengar lagu, jadi ummi punya beberapa koleksi lagu utk mengenal Allah hehe).
  2. Bercerita (Kanz juga sangat senang melihat buku bacaan sambil menggumam. Nah, momen tsb digunakan ummi utk menambahkan narasi pada buku yg sedang dihadapi Kanz).
  3. Dialog (Dialog ini menggunakan bahan apa saja yang ada di sekitar kami. Menurut ust . Rinaldi, ini namanya 'Everything Talk').
  4. Sikap dan Respon (Sikap ini maksudnya adalah sikap kami yang sebaiknya ditiru oleh Kanz, misalnya mengucapkan Salam, do'a, dan penyebutan nama Allah di kondisi-kondisi tertentu, seperti : Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Masya Allah, Insya Allah, Astghfirullah dst)
Oh ya, semuanya harus dilakukan dengan konsisten dan berulang-ulang (repetitif). Walaupun belum terlalu konsisten (al insanu mahallul khotho'i wan nisyan), insya Allah kami selalu berusaha. Nah, berikut ummi kasih link tentang metode repetitif.


Dahsyatnya Metode Repetitive (Mengulang) untuk Mendidik Anak Shalih

SIANG sudah beranjak petang. Namun, cahaya matahari masih terasa panas dan menyilaukan. Inilah saat-saat di mana teriakan itu kembali terdengar, “Lontong-tahu, peyek, telor asin!” Terdengar setiap hari, menyapa telinga warga komplek terutama ibu-ibu yang keluar rumah mengawasi anak-anak kecilnya yang bermain di luar rumah.

Suatu hari teriakan itu kembali terdengar lantang, “Lontong-tahu, peyek, telor asin!” Seorang ibu muda tergopoh-gopoh menghampiri, “Bang, ada telor asin?” Abang pemilik suara itu pun dengan wajah menyesal menjawab, “Wah, nggak ada Bu. Telor asinnya lagi kosong.” Si Ibu pun menatap si Abang penjual tahu dengan heran, “Lha, tadi teriak lontong-tahu, peyek, telor asin. Kok telor-nya nggak ada?” dumelnya sambil berlalu masuk ke kerumah.

Hari berikutnya seorang ibu lain menghampiri si Abang penjual lontong-tahu tersebut. Sesaat setelah teriakannya menyapa telinga, “Lontong-tahu, peyek, telor asin!” Ibu tersebut bertanya, “Bang, ada telor asinnya nggak?” Kali ini si Abang menjawab, “Telor asin lagi susah, Bu!” Kini, si Ibu lebih galak, memprotes si Abang, “Nggak ada telor asinnya kok teriak telor asin!” Si Abang pun hanya senyum mesam-mesem.

...Allah SWT mendidik kita dengan metode repetitive melalui shalat lima waktu agar membuktikan ketaatan dan memahami makna kehidupan...

Entah berteriak tiga serangkai “lontong-tahu, peyek, telor asin” merupakan satu kesatuan bunyi yang telah dihapal oleh si Abang atau memang si Abang kadung lupa bahwa salah satu barang yang ditawarkannya ternyata tak ada. Yang jelas teriakan si Abang hari-hari berikutnya tetap sama. Mengulang teriakan yang sama, menyapa telinga dengan bunyi dan intonasi yang sama, informasi yang disampaikannya pun selalu berulang, “Lontong-tahu, peyek, telor asin!”

Menarik sekali memperhatikan polah si penjual lontong-tahu di atas. Sesuatu yang diulangnya entah berapa ribu kali sepanjang sejarah profesinya sebagai penjual lontong-tahu, telah membuatnya fasih mengucapkan rangkaian kata tersebut. Tanpa harus membuatnya berpikir-ulang tentang kebenarannya.

Hal ini sejatinya sangat bermanfaat dalam metode pembelajaran anak-anak kita.

Kekuatan Repetitive (Pengulangan)

Repetitive atau pengulangan memang sebuah metode yang dikenal dalam dunia pembelajaran. Seorang guru kerap meminta murid-muridnya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan ketika belajar kembali di rumah. Tujuannya agar pelajaran yang telah diterima melekat dalam ingatan.

Setiap karyawan pabrik terutama pabrik-pabrik milik Jepang, senantiasa mengikuti apel pagi dengan mengulang core value perusahaan. Tujuannya tak lain untuk membuat karyawan menghayati nilai-nilai utama tersebut dan mengaplikasikannya. Lebih jauh, Allah SWT pun mendidik kita dengan metode repetitive ini melalui shalat. Shalat yang wajib didirikan lima waktu sehari agar setiap Muslim membuktikan ketaatan dan mudah memahami makna kehidupan.

Dokter Oz yang sering menjadi partner Oprah Winfrey dalam talk show-nya mengatakan, menyampaikan imbauan pada anak untuk melakukan sesuatu sebanyak sepuluh kali baru merupakan pemanasan. Dengan demikian, sebagai orangtua tentu sudah merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk ikhlas dan bersabar menemani buah hati untuk belajar dan mengulanginya.

...Pengulangan ini membuat anak menerima dan menancapkan keimanan dalam hatinya tanpa sibuk mempertanyakan kembali kebenarannya...

Keikhlasan dan kesabaran orangtua dalam membimbing anak mengulangi pengetahuan yang diperolehnya akan sangat bermanfaat untuk membuat anak merasa mendapatkan dukungan dan penguatan. Dengan demikian, menanamkan keyakinan akan tauhid dan kebenaran Islam pun akan menjadi lebih mudah.

Karena, sebagaimana kecenderungan anak yang mempercayai penuh apa yang dikatakan oleh orang-orang di sekelilingnya, maka semakin banyak orang yang mengulang-ulang kebenaran tersebut, akan membuatnya semakin yakin bahwa ia berada di jalan yang seharusnya. Pengulangan dan dukungan ini nantinya pun akan membuat anak menerima dan menancapkan keimanan dalam hatinya tanpa sibuk mempertanyakan kembali kebenarannya.

Allah berfirman, “Sungguh, Robbmu, Dialah Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui. Dan, sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Quran yang agung” (Qs. Al-Hijr 87).

Tujuh ayat yang dimaksud oleh ayat di atas, oleh sebagian ulama diartikan dengan surat Al-Fatihah yang dibaca seorang Muslim berulang-ulang sebanyak 17 kali dalam sehari. Hal ini tentu merupakan metode pembelajaran dari Allah SWT agar hamba-Nya memahami hakikat sejati kehidupan. Sebagai ciptaan yang tak dapat berlepas diri dari kehendak dan pertolongan-Nya. Sebagai abdi yang seharusnya selalu memohon agar kebersamaan dengan Allah SWT dalam bentuk ketaatan, senantiasa dikaruniakan-Nya, agar Sang Pencipta berkenan menghindarkannya dari kejahatan dirinya sendiri maupun mahluk lain. Sehingga kelak ia akan pulang dalam kehidupan surga yang abadi.

...Metode pengulangan yang diajarkan Allah ini seharusnya kita wariskan pada buah hati kita agar ia mengetahui dengan pasti ke mana ia harus melangkah...

Arah dan tujuan hidup inilah yang selalu diingatkan berulang kali oleh Allah pada kita, sebagai hamba, agar selalu ingat dan meluruskan langkah. Pengulangan yang diajarkan Allah SWT ini pula yang seharusnya kita wariskan pada buah hati kita. Agar ia pun mengetahui dengan pasti ke mana ia harus melangkah, apa yang harus digunakannya saat tersesat agar dapat kembali, dan apa yang mesti diyakininya tanpa banyak mempertanyakan.

Semuanya hanya dapat diperoleh, tak lain, hanya dengan meneguhkan ketaatan dan keyakinannya. Dengan cara mengulang-ulang dalam benak anak-anak kita bahwa Allah, hanya Dia sajalah, Rabb yang Mahakuasa, Maha Menyayanginya, dan tak pernah mengharapkan sesuatu dari hamba-Nya kecuali kebaikan bagi mereka. [‘Aliya/voa-islam.com]

Belajar "Naik", Belajar "Turun"

Suatu hari, pada tanggal 1 Juli 2012 ....
Ummi sedang menemani Kanz main mobil-mobilan di luar.

"Naiik" ... Ujar Kanz sambil mendorong mobilannya ke atas tiang.
"Ntuyuun" ... Ujar Kanz mendorong mobilannya turun dari tiang.

Lho, Subhanallah! Ternyata Kanz sudah mengawali pemahaman konsep "naik-turun"nya suatu benda. Padahal ummi belum pernah ngajarin konsep tsb secara serius. Sambil main saja. Tentu saja faktor "imitating" juga berperan. Tapi utk mana yg paling dominan (antara imitasi dan pemahaman), tentunya sulit diketahui. Apalagi ucapan (naik-turun) tsb dibarengi dengan gerakan yg mendukung.

Oh ya, kata sifat lainnya yang sudah dipahami Kanz antara lain :

  1. Atas - Bawah. Ini karena kamar ummi dan Kanz di rumah Mbah ada di lantai 2. Jadi kalau di atas, Kanz sudah bisa bilang mau turun (redaksionalnya : Ntuyun-mbawah-mauu). Atau kalau di bawah bisa bilang mau naik (redaksionalnya : Naik-Atas-mauu).
  2. Pesawat terbang tinggi (redaksionalnya : Ncawat-Ebang-Nggi), Ini juga diucapkan secara tiba2 dalam kalimat yg utuh!
  3. Menyebutkan nama (tapi harus dipancing). Begini model percakapannya :
    Ini dede' Rafa ya?//mbukan (jari tangan kanan bergerak menggeleng)// Dede' siapa?//Ahmad//Ahmad siapa?//Cican (Kanz).


Tetap semangat terus, Nak!
We Love You, Sholih ....

:: Maaf ya, karena urusan PAUD, ummi sudah lama belum update blog lagi (dan melewatkan miladmu yg ke 19 dan 20 bulan).

Rabu, 25 April 2012

MILAD 18 BLN KANZ (yg Terlewat ^^)

Sebelumnya ... Muuaaaaaafffff ....

Entah kenapa tgl 14 April ini sulit banget utk ngupdate data Tum-Kem Kanz. Mulai dari kesibukan yg tiba2 menumpuk (sebagian hasil dari menumpuk kerjaan sebelumnya huhu) sampai internet yang tidak mau menyambung karena boros sekali pulsanya (Oh, Indonesia ...). Padahal banyak sekali hal2 yg baru dan menarik yg menambah warna pada keluarga kami. Dan semuanya dilukis oleh Kanz, si kecil yg menggemaskan.

Tanpa bertelu-telu lagi mari gan en sist, kita lanjutkan! Mariiii Cyiinnn ...


  • Makanan
1. Yg merajai daftar menu kita bulan ini adalah : AIYAMM!! (hehe, fasih banget pokoknya tiap Kanz ngomong ayam. Dan bukan hanya ayam hidup yg dipanggil begitu, bahkan yg sudah berbalut tepung di penggorengan juga dia hafal, oh ya juga bungkus Fried Chicken Sabana (mentang2 ortunya jualan sabana) dipanggil demikian. 
2. Agar/puding
3. Bulan ini semangat makan. Jadi Kanz doyan makan apa aja.
  • Mainan
1. Air 
2. Mobilan
  • Kebisaan dan Kebiasaan 
1. Kebiasaan terbaru adalah nonton video simpanse dan anjing yg lucu dan pintar. Aslinya mah buatan Jepang, tapi yg ningslep di Galaxy Mini Ummi bernarasi Mandarin. Walhasil double Narrated, bahasa Indo-nya by ummi. Tau darimana?? NEBAK!! hehe ...
2. Nonton video2 kartun Syamil, hewan2 dan bbrp lagu anak2 yg jadul (dgn pemilihan tentunya)
3. Mandi.
4. Naik-Turun Tangga.
5. Berikut daftar celotehan Kanz ... kaget juga pas ditulis ternyata banyak (banyak yg gak jelas hehe) ... Pokona mah It's Fabulous!!
Teuteun (ikan), adjun (anggur), aneh (aneh), dudok (duduk), aabi (abi), aiyam (ayam), uweih (kue), nti (roti), bang cucu (abang beli susu-tukang susu kedelai -terj.), mmi (ummi, mie), mpepe (tempe), aaiir (air), jejun (air terjun), mbbrmm (mobil, motor), ayang (layang2), dadah (helikopter, pesawat), ajin (anjing), ajah (gajah), pah (jerapah), euman (kuman), nna (singa), mmoo ( sapi), mbee (kambing), mpu (sapu, kucing, mau pup), ncici (kelinci), grauww ( harimau, macan, kucing garong), wuaa (buaya, kuda nil), haa (ikan mujair ngumpetin anaknya di mulut, simpanse kaget), hiii nyengir (monyet, kecoa), amu (nyamuk), emuu (semut), bubun (sabun) dodok (kodok), bebah (lebah), bah (rubah), cecun (keong racun) ck ck (cicak sambil melentingkan jari), buwam (bulan, buang), kes kes (tikus), mpuk (kerupuk), bur (bubur, ubur-ubur), pu pu (kupu2), ba ba (laba-laba, lumba-lumba), mbah (mbah), nenen (ngASI), bebek (bebek), mamam (makan), babah (bawah); semuanya bukan mengulang tapi menunjukkan sendiri atau menunjukkan akibat dari sebab, misalnya perut sakit karena emut jari. Bisa nunjukkin anggota tubuh, bagian yg sakit, TKP, kejadian yg sudah lewat.
Contoh : Kanz, kita mandi pakai apa? Dia akan jawab : Aaiir.
  • Sakit
Bulan ini Kanz sempat batpil sebentar ditambah bintil2 seperti FLU by VIRUS SINGAPURA ... Dulu Kanz pernah kena ini, tapi gejala yg pertama tdk berlaku di sakit yg kedua ini. Mula-mula ada semacam luka mengering di kuping. Karena ummi kira bekas garukan aja, jadi didiamkan. Tapi yg di kuping sembuh, malah muncul bintil2 di leher, lalu di kepala, di dagu, hidung dan ketiak. Padahal kalau Flu Singapura dimulai dari tangan, kaki, pantat, dan mulut. Yg kedua ini juga tdk disertai panas, demam or GTM. Biasa aja, seperti Kanz yg sehat dan aktif, bahkan makannya banyak. Tapi memang sepertinya gatal, karena Kanz jadi hobi garuk2. Perawatannya : mandi pakai dettol cair + sabun betadine, bedak salicyl non menthol, istirahat yg cukup dan makan yg banyak serta sehat.

Waduhhh, akibat kelamaan update, jadinya banyak yg lupa deh.

Milestone :
1. Berat Kanz 11 kg (Yes! Yes! Yes!) ... next time kita bahas berat eh massa badan yg cucok buat para balita dan ibunya ya ...
2. Tinggi ... ehm ... absen dulu .... belum sempet ngukur-ngukur.

Rencana-rencana selanjutnya : Toilet Training hehe

Hmmm ... from past, for now and then ... we love you as always Ahmad Kanz Fariha ^^








Selasa, 03 April 2012

Lebih Cerdas bersama Al Qur'an



Mudah-mudahan ummi dan abi memberi investasi terbaik utk "Harta Simpanan" terbaik kami.


Baru-baru ini saya dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
Back to Al-Qur’anBerbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.  Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Adik saya yang kedua, Alhamdulillah, adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an). Ia berhasil menyempurnakan hafalan 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Dulu, sebelum ia menghafal Al-Qur’an, kemampuannya biasa-biasa saja. Pintar, tapi bukan juara kelas. Tapi, setelah ia mulai menghafalkan Al-Qur’an, kecepatan belajar, kecepatan menghafal, serta kemampuannya menganalisis segala sesuatunya berubah drastis. Sangat pesat, subhanallah. Ia mengalahkan teman-teman yang dulunya berada di atasnya. Bahkan, saat ia harus mengikuti lomba tafsir Al-Qur’an dengan bahasa Inggris tingkat propinsi DIY pun, ia berhasil menyabet juara kedua. Padahal, sebelumnya, kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Tapi, kemampuannya menyerap berbagai informasi memudahkannya dalam berbagai hal.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula.
Dikutip dari : www.rumahbunda.com (Artikel : http://www.rumahbunda.com/education/alquran-vs-mozart-mana-yang-mencerdaskan-anak/comment-page-1/#comment-12675)
 

Kamis, 29 Maret 2012

Kanz dan Calon Istrinya (kelak)

Ehem ...
Postingan ini berawal dari lagi seru-serunya iklan "AFIKAAA!!" (tanpa harus menjelaskan ya ^^).
Sudah tahu kan si cilik Amanina Afiqah Ibrahim yg dimaksud tsb? Lucu dan menggemaskan bukan?

Nah, melihat profil anak selucu itu, tiba-tiba membuat ummi berpikir :
"Siapa kelak (yg cocok jadi) calon istrinya Kanz?"
~ hiperbolis ~

Oke, walaupun jodoh itu sudah diatur, akan tetapi tema ini cukup menggelitik utk dipikirkan sejenak. Sebagian besar isi postingan ini insya Allah adalah do'a yg mudah2an terijabah ... Aamiin ...

Anak ummi yg sholih ...
Ummi nulis hal ini karena selain mellow juga ingin melihat dirimu yg dewasa kelak dengan kepribadian yg mandiri, disiplin dan bertanggungjawab, sehingga akhirnya pantas utk menyandang gelar imam keluarga.

Anak ummi yg sholih ...
Ummi banyak teman yg punya anak perempuan, tapi ummi tdk akan pernah utk menjodohkan paksa dirimu dengan mereka. Kalaulah mereka (ataukah ada gadis-gadis lain di luar yg tdk ummi kenal) memiliki akhlak dan agama yg baik, tentunya menjadi tanggungjawab utk kita sebagai masyarakat utk menjaganya.
Tahukah kamu ayat : "Dan nikahkanlah org2 yg sendiri di antara kamu ..."
Lihatlah bentuk kalimatnya (suatu saat kau akan mengerti). Perintah tsb adalah perintah penjagaan aqidah, agama dan akhlak org2 yg sendiri agar nilai2 positif di masyarakat tetap terjaga dgn menikahkan mereka ... tentunya dengan pasangan yg baik2 pula.
"Wanita baik2 utk laki2 baik2 ... dst"
Oh ya lakukan juga dengan proses yg baik ya ... Hindari zina dari segala bentuk.
Sstt ... Ummi dan Abi juga dijodohkan oleh Ustadz lho. Setelah 3 bulan menunggu (hanya 4 kali bertemu), akhirnya resmi menikah tanpa hambatan berarti. Mudah2an Allah ridho ya sayang ...

Anak ummi yg sholih ...
Cinta sebelum menikah bagaikan org yg bercermin. Ia mematut dirinya sebaik2nya yg bahkan mungkin menjadi bukan dirinya. Mungkin pelakunya akan menaikkan 'harga jual' dari harga yg sebenarnya. Hal ini tentunya mengundang ketidakjujuran.
Di zaman ummi dan abi ada pepatah tdk resmi : "Di masa pacaran kalau pasangannya jatuh disayang-sayang. Kalau sudah menikah, pasangannya jatuh disuruh bangun sendiri."
Bukan itu saja, bagaimana dengan nafsu? Yg ditunggangi syaithon?
Masya Allah, semoga dirimu terhindar dari hal tsb, Nak.
Menikahlah dengan niat yg baik, proses yg baik, Insya Allah semuanya akan berjalan dan berakhir dengan baik.

Anak ummi yg sholih ...
Siapapun dia nantinya ... Apapun profesinya, bagaimanapun rupanya, pilihlah yg sesuai dengan kriteria yg di-sunnahkan Rasulullah. Pilihlah ia pertama kali dari aqidah, agama dan akhlaknya. Dengan kematangan di 3 hal tsb, insya Allah ia akan menjadi istri dambaan seseorang yg sholih (Ummi juga selalu berdoa semoga dede Kanz menjadi anak yg sholih lho).

Anak ummi yg sholih ...
Selama proses menunggu tanpa maksiat tsb juga bisa indah terasa.
Di dunia ini banyak org2 yg tdk sabar menunggu dan malah mendahulukan keindahan yg seharusnya hanya terjadi setelah menikah, dan akhirnya banyak yg menganggap menikah malah jadi ritual pengikat saja (karena semua sudah dilakukan sebelum menikah). Ada yg akhirnya menikah, tetapi banyak yg sudah dicicipi sebelum menikah.
Utk itu, dengarkan analogi ini ya, Nak.
Saat ummi menulis ini, umurmu masih 17 bulan. Kanz belum mulai Shaum/Puasa. Tetapi jika nanti sudah saatnya kita belajar shaum, ummi dan abi akan menjelaskan betapa senangnya ketika kita sampai di akhir waktu shaum. Senang karena pahala Allah, senang karena bisa berbuka. Ada perasaan bangga karena berhasil menyelesaikan marathon shaum hari itu. Dan kita akan belajar, bagaimana seandainya kita berbuka di tengah hari atau libur Shaum sehari. Perasaan senang tsb hanya sebentar saja dan tidak berlangsung lama. Dan semakin sering kita batal atau libur shaum, akhirnya seringkali kita keterusan utk batal atau libur shaum.
Seperti itulah menahan nafsu, seperti itulah menahan dorongan utk berbuat dosa. Mendahulukan kegiatan nikah di saat pra nikah hanyalah kesenangan sesaat dan mendorong utk terus berbuat seperti itu ...
Na'udzubillah min dzalik ...

Anak ummi yg sholih ...
Oke, akhirnya dirimu telah menikah dengan seorang gadis sholihah. Lalu, bagaimana dengan gadis-gadis lain? Yg belum menikah? Yg (maaf) telat menikah (menurut anggapan org)?
Anakku, itu adalah kesepakatanmu dengan istrimu. Walaupun kau tak harus meminta izin, ummi memohon hargailah istrimu (pendapat dan perasaannya).
Ummi pun berpesan sesuai dengan pesan Allah :
"Nikahilah perempuan-perempuan 1,2,3, atau 4. Tapi
Jika lebih baik, cukuplah dengan seorang istri saja.

Baiklah, anakku yg sholih ...
Mungkin yg ummi lihat sekarang adalah bayanganmu yg dewasa. Jika kita tidak sempat bertemu sampai waktu di atas tiba, maka jagalah do'a do'a dan harapan ummi utkmu.

Salam Sayang,

<3 Ummi <3

Rabu, 28 Maret 2012

ASI Asin? Masa ya? Bisa Lho ...

Hemmm ...

Hari ini adalah hari yg sangat unik dan ajaib, karena baru hari ini ummi menemukan fakta sekaligus realita bahwa rasa ASI bisa menjadi asin.

Latar Belakang :
Semua berawal ketika Kanz nggak mau minum ASI kanan ummi. Hal ini tadinya tidak terlalu bermasalah, karena dari awal lahir Kanz memang rada males ng-ASI dari PD kanan. Soalnya tak lain dan tak bukan karena tipenya yg rata itu. Cuma biasanya Kanz tetap mau, paling satu-dua kali sehari.
Nah, sedikit bingung setelah berhari-hari Kanz tetap mogok ng-ASI yg kanan. Kanz malah senyum-senyum kalau ditawarin yg kanan dan menolak dengan semangat kalau rada dijejalin hehe..

Nah, malam ini ummi penasaran, kenapa si Kanz nggak mau ng-ASI yg kanan, selain kalau sedang nyusui, si kanan rada nyut2. Akhirnya terpikirlah sebuah metode yg paling masuk akal yaitu : Mencicipi si ASI kanan! (hehe, kayaknya hal ini dilakukan oleh semua ibu deh ... jadi nggak aneh ya sodara-sodara).
Walah, kok rasanya asin ya??
Ke manaaa, ke manaaa, di manaaaa si ASI yg biasanya berasa manis segar itu?

Lalu ummi perahlah si PD kanan tsb (sudah lama nggak diperah sejak Kanz umur 6 bulan-an). ASI yg keluar wujudnya kental dan kalau diseka dengan tisu berwarna kekuningan, beda dgn yg kiri (berwarna bening dan bila diseka hanya berwarna basah pada tisu).
Ummi masih berpikir : oh, itu masih skematis foremilk and hindmilk kali ya? Tapi rasanya terus saja asin. Asinnya itu bener2 asin. Walah, makin lama makin cemas lah yo ... OK, akhirnya mulai berpikir ilmiah dengan konsultasi ke : dokter Google ehehe. Dan, akhirnya didapatkan info2 di bawah ini (ta' kutip ya).

dari www.asipasti.blogspot.com


http://www.mail-archive.com/ayahbunda-online@yahoogroups.com/msg06285.html
Beberapa bulan yang lalu, ASI saya sempat berkurang, karena keluarga kami
ada sedikit masalah, jadi saya ikutan stress. Sempet kepikir apa sekalian
distop aja ASInya, biar Aulia tidak tergantung saya lagi sehingga saya bisa
tenang kalo mulai bekerja lagi (Aulia hanya mau minum ASI dari saya
langsung, dari kecil sudah tidak mau minum dari botol). Ketika saya
kepikiran begitu, tiba2 ASI saya berhenti sebelah, hanya keluar dari PD
sebelah kanan. Sudah begitu, rasa ASI yang kiri ternyata berbeda dengan yang
kanan, yang kiri asin, yang kanan manis. Entah kenapa saya juga tidak tahu.
Pantes aja, Aulia kalo nenen yang kiri suka ketawa2 sendiri, mungkin merasa
aneh kali ya rasanya kok asin... :)
Dan dengan kondisi ASI hanya keluar sebelah kanan, otomatis acara nenen
Aulia pun terganggu. Mungkin yang keluar pun ga sebanyak biasanya. Dia jadi
sering nangis, karena kurang kenyang. Atau kalo nenen bisa lama sekali,
kadang kalo kelamaan puting saya pun digigit... :p

Suatu ketika saya mendengar ada acara talkshow di radio, kebetulan
pembicaranya dr. Utami Roesli. Beliau sedang membahas masalah ASI, inisiasi
dini, dll. Entah ada kekuatan dari mana, saya bertekad untuk tidak menyerah
dengan keadaan. Saya berusaha menyelesaikan masalah dalam keluarga kami,
saya berusaha tidak stress, selain moloco dan vitamin Prenatal-nya nature's
plus saya tambah minum Lancar ASI dan suprasi. Saya juga makan sayur katuk
sesering mungkin. PD kiri tetap saya berikan meskipun akhirnya cuma digigit2
sama Aulia....hehe... Alhamdulillah, ASI saya mulai banyak lagi, begitu pula
PD kiri tiba2 keluar lagi ASI-nya, meskipun tidak sebanyak dulu. Dan rasanya
sepertinya tidak asin lagi :)
http://health.groups.yahoo.com/group/asiforbaby/message/35150
Sebetulnya relatif normal jika bayi punya preferensi ke salah satu
payudara, mbak. Hampir semua bayi punya kecenderungan spt itu. Meski bukan
berarti hal ini boleh terus dibiarkan. Jika kondisinya terus menerus bayi
hanya memilih satu payudara dari payudara lainnya, maka ini hal yg perlu
kita waspadai dan cegah bersama.

Rasa asin pada ASI bisa dikarenakan banyak hal. Hal ini bisa jadi ada
infeksi pd payudara (teman mbak sedang mengalami mastitis atau plugged
duct kah?). Tapi rasa asin pd ASI gak semata2 disebabkan oleh hal ini.
Bisa jadi memang ini relatif normal buat bayi, tapi bayi menolak krn spt
yg mbak katakan adanya forceful let-down reflex (aliran asi yg terlalu
deras). Utk itu ibu harus mengenali tanda2 apakah memang aliran ASI
terlalu deras.

- Apakah si kecil terlihat spt tersedak, spt mau muntah saat menyusu?
- Bayi sering melepas diri saat menyusu?
- Terlihat gak begitu nyaman saat menyusu dan terdengar aliran asi yg
cukup deras?
- Bayi menolak menyusu di payudara tsb?

Jika tanda2 tsb hampir seluruhnya terpenuhi, maka bisa jadi aliran ASI
memang deras. Hal ini bisa disiasati dg cara menyusui si kecil dg posisi
agak tegak. Atau juga dengan memompa atau memerah ASI terlebih dahulu.
Secara rutin, jika bayi menyusu pada payudara tsb maka kecenderungan bayi
menolak payudara tsb tentu akan berkurang dan citarasa ASI akan relatif
membaik. 
http://www.kellymom.com/bf/supply/fast-letdown.html
If baby suddenly begins to refuse one side, it could be caused by an ear
infection or other illness in baby (making nursing painful or
uncomfortable on that side), an injury to baby (or something else, such as
a sore immunization site) that makes nursing painful in that position, or
a breast infection in that breast (which can make the milk taste salty).
Many babies who refuse one side do so because mom has a much faster or
slower letdown on one side (baby might prefer either the faster or slower
flow). If all other possible causes are ruled out and baby continues to
refuse one side, then consider seeing your doctor just to rule out any
breast problems


Baby refuses one breast: Can breastmilk "go sour"?by Kathy Kuhn, RN
Q :
My six-month-old daughter wants to nurse from only one of my breasts. Oneday, about a month ago, she spit out the milk from the other breast andnow will not nurse from that side. I expressed a little milk from eachbreast and they taste radically different. The side she refuses to nurseon tastes sour. I have talked to a nurse and a doctor but neither one hadan answer for me. Is this common, or should I be concerned?
A :
Sometimes when a woman has mastitis, a breast infection, it can cause themilk to taste more salty from an increase in sodium in the breastmilk. I'mnot sure if that is what you are experiencing since you describe the milkas "sour," but it may be worth a trip to your physician for an evaluationto determine if you have mastitis or any other health concern related tothat breast. Mastitis generally causes very noticeable symptoms of feverand sore breast, but occasionally a mother can have a subclinical mastitisthat is more mild and comes on slowly without a fever.
Another possibility may be related to the normal tendency of all women toproduce more milk in one breast than the other. Sometimes a baby willdevelop a preference for the one with the faster flow of milk or theslower flow. It may be that the "offending" breast was your daughter'sleast favorite from the start and if she responded by taking it less oftenor taking less milk from it, that breast may have started to produce lessmilk.
When a breast starts producing much less than it previously had, as occursduring weaning, the milk can also take on a salty taste. I'm not sure ifthe sour taste you describe could be part of the same process but Isuspect it could or that the sourness you describe is a result of theincrease in sodium in the milk.
Your daughter will be able to continue to breastfeed on only one breast ifthat is all she will accept. It is possible to maintain an adequate supplywith one-breasted feedings should that become necessary. If you would liketo encourage her to take the other breast again you may be successful ifyou help to drain that breast and induce a larger milk supply in it bypumping. The sour taste may go away after about a week of pumping and yourdaughter may accept it again. (Mohrbacher, N; & Stock, 1997) You may needto gently encourage your daughter to take that breast again after pumpingfor a week by offering it after she starts on the favored breast or whenshe is half asleeep and doesn't realize you are offering the breast sheonce rejected. Some mothers also find that they need to hold the baby inthe same position as though they are at the more preferred breast in orderto "trick" the baby into taking the breast they previouisly rejected.
Please don't forget to see your physician to rule out any health concernsin that breast that may have led to the "off" taste and indicate a needfor medical attention.
 Oke, jadi selanjutnya yg harus dilakukan adalah makan-makanan yg sehat, minum yg banyak (akhir-akhir ini agak kurang minum) dan terakhir banget harus cek ke dokter, walaupun sepertinya memang bukan gejala mastitis, karena memang tidak sakit ataupun ada pembengkakkan. Mohon do'anya bagi ummi dan keluarga ya, sahabat blogger. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Let's Share ya bundas :)
Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE