CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 30 Oktober 2011

Menuju Kreo - part 1

Deuh, bener-bener deh ... kalau mood dan kesempatan lagi dateng, semangat banget buat nulis. Lanjut dari ngomongin Kanz, yg ini lebih ke kitanya sebagai keluarga Fariha.

Umminya Kanz lagi nonton Kungfu Hustle malam ini (jarang nonton TV padahal ... #eeaaa). Nah, di situ ada adegan si Stephen Chow dikejar-kejar sama ibu kontrakan. Nah, ngeliat latar belakang jalanan tempat adegan tsb (yg pastinya pakai blue screen), kok jadi inget drama Korea Full House (Yong Jai dan Ji Eun).

Lalu, mengalirlah tulisan di bawah ini ...
 
Dimulai dari setelah lebaran, di mana kami menetapkan hati utk menunggu abi Kanz jadi PNS sambil jualan sana-sini. Eh, ternyata ada kabar yg sempat membuat abinya Kanz dilema. Yaitu, abinya dibutuhkan utk menjadi asisten kuliah S3 temannya di Korea Selatan (selanjutnya kita sebut Kreo sajja iiaa). Nah, ini berarti abinya mendapat beasiswa by research. Dan ajaibnya beasiswa ini diberikan bukan dengan mendaftar dan ujian. Selain biaya hidup perbulan yg lumayan banget, uang deposit kontrakan tempat tinggal selama di sana juga ditanggung -- Subhanallah, bak durian runtuhlah namanya ... ups ... Sebenernya kami lebih suka menyebutnya Sunatullah : Kun fa Yaa Kun -- Tidak ada yg bisa menolak kehendak Allah, termasuk dapat durian eh, beasiswa gratisan, Sesuatu Banget kan?.

Nah, cerita masa depan pun mulai disusun.
Abinya -- nanti setelah mendapat nilai TOEFL min 550 hehe -- akan berangkat akhir bulan Februari 2012 ... Saat itu tugas si abi selain kuliah dan assist koleganya adalah mengenali medan tempur di sana, cari kontrakan dan mulung isi kontrakannya. Lha kok mulung?
Sodara-sodara, ternyata penduduk kota Seoul (menurut info shohih) banyak sekali orkay - yang sekali pindahan, barangnya nggak dibawa serta. Mahasiswa Indonesia adalah salah satu pelakunya lho hehe. Berhubung Ummi dan Kanz ditinggal dulu (sekalian nunggu Summer), jadi, ummi bisa pesen-pesen mau di-pulung-in apa aja hohoho ...
#mulai me-list ... kayaknya tertarik ma perlengkapan dapur deh.

Untuk rencana selanjutnya masih abu-abu sih ... tapi kami ingin meninggalkan usaha2 yang sudah berjalan di sini tetep lanjut dan stabil. Karena kepergian kami ke Kreo nggak sebentar. 2-3 tahun-an.

Lalu, nggak hanya masalah teknis yg kami pikirkan. Juga, masalah perasaan nih. Bagaimana homesick-nya kami nanti belum kebayang. Terutama bagi seorang ummi yg dulu nggak betah di kosan (pernah lho, udah bayar tapi nggak ditempatin, saking milih 4 jam berangkat-pulang demi bertemu rumah dan segala isinya hehe), pasti kangen banget ma ortu, rumah, makanan, suasana, kultur, dan Indonesia-lah. Apa bisa terhibur sama 4 musimnya Kreo atau K-Popnyah (yg pasti kami tetep merencanakan jarang nonton TV) atau sekedar dengungan "Alhamdulillah yah, tinggal di LN"? Kayaknya sebagai kaum minoritas akan berasssa sesuatu deh.

#kabur udahan, karena semakin Syahrini :D

Fun with KANZ ^^

Hai hai hai ...
Udah lama juga gak nulis nih, secara ummi-abinya Kanz lagi sibuk merencanakan masa depan (hahah).

Nah, karena ke(sok)sibukan kami yg antara penting dan nggak penting, ternyata berpengaruh juga bagi recording tumbuh kembang si matahari kecil kami. Nggak terasa, ternyata Kanz sudah berumur hampir 1 tahun 3 minggu.

Selama itu,terjadi kelucuan-kelucuan dan perkembangan yg begitu berarti (well, sekecil apapun perkembangan bayi terasa sangat cepat). Yg paling menonjol adalah kemampuan berbicara, mengingat dan meniru benda dan orang di sekitarnya.

Dari segala aspek perkembangan bayi-batita kami, cukup membingungkan juga mengingat kami tidak selalu memahami apa yg Kanz maksud, karena hal-hal yg menarik baginya terus berubah. Sejauh ini Kanz tertawa karena merasa ada yg lucu, menangis bila bosan, terutama jika ng-ASI (uh, kami pro-ASI bangedt) dst ...

Akhirnya, kami sadari, bahwa

memiliki bayi/anak bukan sekedar memperhatikan perkembangannya. Tapi juga kita harus ikut berkembang bersamanya, 
belajar bersamanya ...

Nah, kalau sudah begitu cuma bisa menyimpulkan :
Alhamdulillah, Nikmatnya jadi Orang tua :)

Senin, 17 Oktober 2011

GTM Kanz

Dear Kanz ...

Akhir-akhir ini ummi kangen nafsu makan anak ummi yg gembul.
3-4 hari tidak melihat si sholih makan dengan semangat membuat ummi sulit tersenyum.

Apa karena 2 gigimu yg mau muncul?
Atau karena sejak beberapa hari lalu, kamu berumur setahun, sehingga bisa bebas mengatakan "Tidak mau makan. Aku ingin main."

Nah, lupakah kamu dengan program kita?
Makan sehat dengan teratur.
Sayuran kukus, buah, makaroni, spaghetti, kurma, oatmeal, keju.

Semuanya dimakan sedikit.

Bolehkah ummi tukaran nafsu makan denganmu?
Supaya anakku yg sholih mau makan 3x dan nyemil 2x lagi.
Mau ya?

Salam Kangen utk si Gembul

Rabu, 05 Oktober 2011

Belajar Hidup yuk ...! (part 2)

... Mudah tersentuh adalah ciri dari hangatnya hati dan pekanya jiwa ...
Beberapa hari yang lalu keluarga Fariha berjalan-jalan sore mengendarai motor. Di tengah jalan kami bertemu dengan dua orang tuna netra yang memanggul sepotong kayu dan ujung-ujungnya digantungi berplastik-plastik kerupuk Bangka bermerk PURNAMA. Di daerah kami memang ada pemberdayaan mandiri para tuna netra.

Kita bisa saja mengacuhkan hal tersebut.
Toh, rizqi tidak hanya datang melalui tangan kita.
Toh, mereka bahkan tidak tahu kita eksis.
Yang ada malah perasaan kita kalau mengingat-ingat hal tsb tanpa berinteraksi dengan mereka, kok rasanya menyesal.
Tapi kami bersyukur.
Karena ternyata kerupuk yg sebungkusnya seharga Rp 5.000,- itu LEBIH BERHARGA dari sekedar rasa yg diolah mulut atau perut.

Kami belajar tentang sesuatu yang lebih bercahaya dan tidak kasat mata. Hal itu adalah IMAN.
Iman kepada apakah?

Pernahah kita suatu saat berjalan di rimba tanpa membawa peta utk menuju ke suatu tempat?
Nyasar itu pasti.
Tetapi apakah kita lalu berhenti, berputus-asa utk mencari jalan keluar? Utk bertemu keluarga kita misalnya?

Bagi kedua tuna netra tsb berjualan keliling seperti itu bukan tanpa resiko. Bisa saja mereka ditipu, dijahati, atau hal-hal lainnya yang bahkan mengancam nyawa. Tapi mereka tetap harus berjalan. Punya keyakinan bahwa Everything is gonna be OK. Dan filosofi menjemput rizqi yg halal serta tidak menjadi benalu bagi keluarganya itu mendorong mereka berjalan dan membawa pulang sesuatu.
*selalu ada momen-momen terharu*
"Ketika mata kita tertutup, namun karena kita punya tujuan, maka kita berani menyusuri kehidupan."
Maka keimanan adalah meyakini tujuan yg jelas. Sehingga menjadi kekuatan dalam melanglang-buana-i kehidupan ini.
Baarakallahu bagi jiwa-jiwa yang memiliki iman yang mantap.
Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE