CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 29 Maret 2012

Kanz dan Calon Istrinya (kelak)

Ehem ...
Postingan ini berawal dari lagi seru-serunya iklan "AFIKAAA!!" (tanpa harus menjelaskan ya ^^).
Sudah tahu kan si cilik Amanina Afiqah Ibrahim yg dimaksud tsb? Lucu dan menggemaskan bukan?

Nah, melihat profil anak selucu itu, tiba-tiba membuat ummi berpikir :
"Siapa kelak (yg cocok jadi) calon istrinya Kanz?"
~ hiperbolis ~

Oke, walaupun jodoh itu sudah diatur, akan tetapi tema ini cukup menggelitik utk dipikirkan sejenak. Sebagian besar isi postingan ini insya Allah adalah do'a yg mudah2an terijabah ... Aamiin ...

Anak ummi yg sholih ...
Ummi nulis hal ini karena selain mellow juga ingin melihat dirimu yg dewasa kelak dengan kepribadian yg mandiri, disiplin dan bertanggungjawab, sehingga akhirnya pantas utk menyandang gelar imam keluarga.

Anak ummi yg sholih ...
Ummi banyak teman yg punya anak perempuan, tapi ummi tdk akan pernah utk menjodohkan paksa dirimu dengan mereka. Kalaulah mereka (ataukah ada gadis-gadis lain di luar yg tdk ummi kenal) memiliki akhlak dan agama yg baik, tentunya menjadi tanggungjawab utk kita sebagai masyarakat utk menjaganya.
Tahukah kamu ayat : "Dan nikahkanlah org2 yg sendiri di antara kamu ..."
Lihatlah bentuk kalimatnya (suatu saat kau akan mengerti). Perintah tsb adalah perintah penjagaan aqidah, agama dan akhlak org2 yg sendiri agar nilai2 positif di masyarakat tetap terjaga dgn menikahkan mereka ... tentunya dengan pasangan yg baik2 pula.
"Wanita baik2 utk laki2 baik2 ... dst"
Oh ya lakukan juga dengan proses yg baik ya ... Hindari zina dari segala bentuk.
Sstt ... Ummi dan Abi juga dijodohkan oleh Ustadz lho. Setelah 3 bulan menunggu (hanya 4 kali bertemu), akhirnya resmi menikah tanpa hambatan berarti. Mudah2an Allah ridho ya sayang ...

Anak ummi yg sholih ...
Cinta sebelum menikah bagaikan org yg bercermin. Ia mematut dirinya sebaik2nya yg bahkan mungkin menjadi bukan dirinya. Mungkin pelakunya akan menaikkan 'harga jual' dari harga yg sebenarnya. Hal ini tentunya mengundang ketidakjujuran.
Di zaman ummi dan abi ada pepatah tdk resmi : "Di masa pacaran kalau pasangannya jatuh disayang-sayang. Kalau sudah menikah, pasangannya jatuh disuruh bangun sendiri."
Bukan itu saja, bagaimana dengan nafsu? Yg ditunggangi syaithon?
Masya Allah, semoga dirimu terhindar dari hal tsb, Nak.
Menikahlah dengan niat yg baik, proses yg baik, Insya Allah semuanya akan berjalan dan berakhir dengan baik.

Anak ummi yg sholih ...
Siapapun dia nantinya ... Apapun profesinya, bagaimanapun rupanya, pilihlah yg sesuai dengan kriteria yg di-sunnahkan Rasulullah. Pilihlah ia pertama kali dari aqidah, agama dan akhlaknya. Dengan kematangan di 3 hal tsb, insya Allah ia akan menjadi istri dambaan seseorang yg sholih (Ummi juga selalu berdoa semoga dede Kanz menjadi anak yg sholih lho).

Anak ummi yg sholih ...
Selama proses menunggu tanpa maksiat tsb juga bisa indah terasa.
Di dunia ini banyak org2 yg tdk sabar menunggu dan malah mendahulukan keindahan yg seharusnya hanya terjadi setelah menikah, dan akhirnya banyak yg menganggap menikah malah jadi ritual pengikat saja (karena semua sudah dilakukan sebelum menikah). Ada yg akhirnya menikah, tetapi banyak yg sudah dicicipi sebelum menikah.
Utk itu, dengarkan analogi ini ya, Nak.
Saat ummi menulis ini, umurmu masih 17 bulan. Kanz belum mulai Shaum/Puasa. Tetapi jika nanti sudah saatnya kita belajar shaum, ummi dan abi akan menjelaskan betapa senangnya ketika kita sampai di akhir waktu shaum. Senang karena pahala Allah, senang karena bisa berbuka. Ada perasaan bangga karena berhasil menyelesaikan marathon shaum hari itu. Dan kita akan belajar, bagaimana seandainya kita berbuka di tengah hari atau libur Shaum sehari. Perasaan senang tsb hanya sebentar saja dan tidak berlangsung lama. Dan semakin sering kita batal atau libur shaum, akhirnya seringkali kita keterusan utk batal atau libur shaum.
Seperti itulah menahan nafsu, seperti itulah menahan dorongan utk berbuat dosa. Mendahulukan kegiatan nikah di saat pra nikah hanyalah kesenangan sesaat dan mendorong utk terus berbuat seperti itu ...
Na'udzubillah min dzalik ...

Anak ummi yg sholih ...
Oke, akhirnya dirimu telah menikah dengan seorang gadis sholihah. Lalu, bagaimana dengan gadis-gadis lain? Yg belum menikah? Yg (maaf) telat menikah (menurut anggapan org)?
Anakku, itu adalah kesepakatanmu dengan istrimu. Walaupun kau tak harus meminta izin, ummi memohon hargailah istrimu (pendapat dan perasaannya).
Ummi pun berpesan sesuai dengan pesan Allah :
"Nikahilah perempuan-perempuan 1,2,3, atau 4. Tapi
Jika lebih baik, cukuplah dengan seorang istri saja.

Baiklah, anakku yg sholih ...
Mungkin yg ummi lihat sekarang adalah bayanganmu yg dewasa. Jika kita tidak sempat bertemu sampai waktu di atas tiba, maka jagalah do'a do'a dan harapan ummi utkmu.

Salam Sayang,

<3 Ummi <3

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE