CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 25 Mei 2013

AJAK KE SURGA

Sebelum tidur seperti biasa ummi dan Kanz membaca do'a sapu jagat (selamat dunia akhirat hehe). Dilanjutkan dengan cerita ummi tentang akhirat, tentang surga dan neraka (neraka belum diceritakan karena ummi pengen Kanz lebih dulu kenal Allaah sbg Maha Pengasih dan Penyayang).

Gambar dari sini


U : Di surga itu enak de'. Bisa ketemu Allaah, Rasulullaah, bisa makan apa saja, dikasih rumah yg baguus, pakai baju sutera hijau, banyak sungai, airnya maniiiis deh.
K : Surga di mana mi?
U : Surganya ghoib, diumpetin dulu sama Allaah buat kado orang2 beriman. Karena Allaah kan Maha penyayang pada orang2 beriman dan banyak melakukan amal baik. Siapa yang mau masuk surga?
K : Sayaaa.
U : Aamiin 3x... Oh ya nanti kalau Kanz masuk surga, ummi diajak ndak?
K : Diajak ... mmm ... Ummi diajak, Abi diajak, mbah Uti diajak, mbah Ayis diajak, mbah Mang diajak, tante Ica diajak, abang Nabil diajak, dede Rafa diajak, ibu-ibu ngaji (temen liqo ummi-pentj) diajak, (lalu menyebutkan semua teman-temannya). Semua diajak.
U : Subhanallaah, Aamiin 3x. Semoga cita-citamu mengajak orang2 ke surga dikabulkan Allaah ya :)



yang ini dari sini
*Kangen Surga

Sabtu, 18 Mei 2013

TAKUT

Takut AC
Takut (gambar) ular kobra
Takut angin
Takut belalang ...
Dan masih banyak lagi ketakutan-ketakutan yang harus di-list dari bibir kecil Kanz.


gambar dari sini


Waktu takut AC :
K : Ummi, dede Ahmad takut AC.
U : Kenapa sayang? ACnya kan diem aja.
K : AC ngeliatin dede Ahmad mi.
U : (berpikir cepat, AC kan memang menghadap kita ya? Soalnya kalau menghadap tembok nanti boros di listrik, adem nggak, bayar mahal iya hehe) Oh iya, AC kan kalau nyala memang ada lampunya, seperti mata ya de? Nah, supaya nggak takut dan dilindungi Allaah kita berdo'a yuk. Baca Al Fatihah dan Al Baqoroh, ayat kursi sampai An-Naas (urutan sesuai Al Ma'tsurat).

Hehe, sejak itu Kanz menghafal bacaan tsb, walau mengucapkan sepotong-sepotong dengan cadel tapi dia tahu judul-judul surat dan do'a yg ummi baca.

Fase-fase ketakutan selanjutnya juga mulai teratasi. Kuncinya kita dekatkan ungkapkan pemahaman secara logika dan berdo'a. Untuk masalah logika, ummi yakin walau Kanz belum mengerti sepenuhnya, tapi ia merekam apa yg ummi katakan. Kadang-kadang di suatu saat lain rekaman itu di-playback.

K : Mi, dede Ahmad ndak takut sama AC.
U : Wah, dede Kanz hebat.
K : AC ngeliatin dede Ahmad.
U : Iya?
K : Ada lampu dua-dua kayak mata.
U : Iya?
K : Dede Ahmad ndak takut, baca Al Baqoroh. Sapi betina. Mhooo ...
U : Hehe

Ummi dan abi memang tidak pernah mengajarkan takut pada benda-benda apalagi pada hantu-hantu. Di saat teman-teman seusianya main 'Dikejar Pocong', Kanz nyantai aja, tuh. Apalagi kalau main kejar-kejaran, Kanz selalu balik mengejar dengan riang. Pocong eh temannya (yg berperan pocong) jadi bingung.

Kami tinggal di perkampungan (notes nggak penting : kampung di sini artinya bukan kompleks, pemukiman padat rumah dan kontrakan, sawah ada tapi agak jauh). Mungkin tradisi di sini kalau ada anak yang bilang takut AC, ortunya akan waspada. Ada apaan di AC? Lalu anak akan dibawa ke 'orang pintar minum Tolak Angin' untuk diterapi. Kira-kira begitu.

Yang kami lihat sebenarnya ini adalah masalah aqidah.
Anak-anak usia dini diajarkan takut pada sesuatu yg mistik hanya karena ortu ingin anaknya patuh.
Misalnya : " Jangan main malam-malam, nanti ada pocong." Yaah, pocong lagi, pocong lagiii. Ngetop banget ya si pocong :D
Akibatnya mindset mereka mengatakan "Takutlah pada pocong". Dan yang parah, sudahnya mereka takut pocong, tapi tetap main malam-malam juga.

Padahal di dalam aqidah Harap dan Takut hanya kepada Allaah (Allaah sebagai Illaah). Namun, kami rasa juga anak sebaiknya belum dikenalkan pada rasa takut pada Allaah, karena di awal kehidupannya banyak hal asing yang mereka temui dan rentan menimbulkan ketakutan yang merupakan basic insting untuk bertahan hidup.
Jelasnya menurut om Wikipedia - Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.
Karena itu ummi dan abi mengawali pelajaran aqidah yang selamat ini bukan dengan rasa takut. Tapi Allaah sebagai pencipta. Allaah yg menciptakan alam ini karena Allaah sayang pada kita (manusia). Karena Allaah sayang kita, kita juga sayang Allaah yang Rahman (Maha Mengasihi seluruh alam) dan Rahiim (Maha Menyayangi orang-orang beriman) dan Kanz pun mulai mendendangkan Asma'ul Husna.
Dengan perasaan saling menyayangi inilah, kami ingin Kanz paham suatu hari nanti, bahwa tidak ada hal yang menakutkan karena kita bisa berlindung kepada Allaah, dan tidak ada hal yang membahayakan kecuali dengan izin Allaah.

Wallahu a'lam bish showwab


Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE