CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 25 April 2012

MILAD 18 BLN KANZ (yg Terlewat ^^)

Sebelumnya ... Muuaaaaaafffff ....

Entah kenapa tgl 14 April ini sulit banget utk ngupdate data Tum-Kem Kanz. Mulai dari kesibukan yg tiba2 menumpuk (sebagian hasil dari menumpuk kerjaan sebelumnya huhu) sampai internet yang tidak mau menyambung karena boros sekali pulsanya (Oh, Indonesia ...). Padahal banyak sekali hal2 yg baru dan menarik yg menambah warna pada keluarga kami. Dan semuanya dilukis oleh Kanz, si kecil yg menggemaskan.

Tanpa bertelu-telu lagi mari gan en sist, kita lanjutkan! Mariiii Cyiinnn ...


  • Makanan
1. Yg merajai daftar menu kita bulan ini adalah : AIYAMM!! (hehe, fasih banget pokoknya tiap Kanz ngomong ayam. Dan bukan hanya ayam hidup yg dipanggil begitu, bahkan yg sudah berbalut tepung di penggorengan juga dia hafal, oh ya juga bungkus Fried Chicken Sabana (mentang2 ortunya jualan sabana) dipanggil demikian. 
2. Agar/puding
3. Bulan ini semangat makan. Jadi Kanz doyan makan apa aja.
  • Mainan
1. Air 
2. Mobilan
  • Kebisaan dan Kebiasaan 
1. Kebiasaan terbaru adalah nonton video simpanse dan anjing yg lucu dan pintar. Aslinya mah buatan Jepang, tapi yg ningslep di Galaxy Mini Ummi bernarasi Mandarin. Walhasil double Narrated, bahasa Indo-nya by ummi. Tau darimana?? NEBAK!! hehe ...
2. Nonton video2 kartun Syamil, hewan2 dan bbrp lagu anak2 yg jadul (dgn pemilihan tentunya)
3. Mandi.
4. Naik-Turun Tangga.
5. Berikut daftar celotehan Kanz ... kaget juga pas ditulis ternyata banyak (banyak yg gak jelas hehe) ... Pokona mah It's Fabulous!!
Teuteun (ikan), adjun (anggur), aneh (aneh), dudok (duduk), aabi (abi), aiyam (ayam), uweih (kue), nti (roti), bang cucu (abang beli susu-tukang susu kedelai -terj.), mmi (ummi, mie), mpepe (tempe), aaiir (air), jejun (air terjun), mbbrmm (mobil, motor), ayang (layang2), dadah (helikopter, pesawat), ajin (anjing), ajah (gajah), pah (jerapah), euman (kuman), nna (singa), mmoo ( sapi), mbee (kambing), mpu (sapu, kucing, mau pup), ncici (kelinci), grauww ( harimau, macan, kucing garong), wuaa (buaya, kuda nil), haa (ikan mujair ngumpetin anaknya di mulut, simpanse kaget), hiii nyengir (monyet, kecoa), amu (nyamuk), emuu (semut), bubun (sabun) dodok (kodok), bebah (lebah), bah (rubah), cecun (keong racun) ck ck (cicak sambil melentingkan jari), buwam (bulan, buang), kes kes (tikus), mpuk (kerupuk), bur (bubur, ubur-ubur), pu pu (kupu2), ba ba (laba-laba, lumba-lumba), mbah (mbah), nenen (ngASI), bebek (bebek), mamam (makan), babah (bawah); semuanya bukan mengulang tapi menunjukkan sendiri atau menunjukkan akibat dari sebab, misalnya perut sakit karena emut jari. Bisa nunjukkin anggota tubuh, bagian yg sakit, TKP, kejadian yg sudah lewat.
Contoh : Kanz, kita mandi pakai apa? Dia akan jawab : Aaiir.
  • Sakit
Bulan ini Kanz sempat batpil sebentar ditambah bintil2 seperti FLU by VIRUS SINGAPURA ... Dulu Kanz pernah kena ini, tapi gejala yg pertama tdk berlaku di sakit yg kedua ini. Mula-mula ada semacam luka mengering di kuping. Karena ummi kira bekas garukan aja, jadi didiamkan. Tapi yg di kuping sembuh, malah muncul bintil2 di leher, lalu di kepala, di dagu, hidung dan ketiak. Padahal kalau Flu Singapura dimulai dari tangan, kaki, pantat, dan mulut. Yg kedua ini juga tdk disertai panas, demam or GTM. Biasa aja, seperti Kanz yg sehat dan aktif, bahkan makannya banyak. Tapi memang sepertinya gatal, karena Kanz jadi hobi garuk2. Perawatannya : mandi pakai dettol cair + sabun betadine, bedak salicyl non menthol, istirahat yg cukup dan makan yg banyak serta sehat.

Waduhhh, akibat kelamaan update, jadinya banyak yg lupa deh.

Milestone :
1. Berat Kanz 11 kg (Yes! Yes! Yes!) ... next time kita bahas berat eh massa badan yg cucok buat para balita dan ibunya ya ...
2. Tinggi ... ehm ... absen dulu .... belum sempet ngukur-ngukur.

Rencana-rencana selanjutnya : Toilet Training hehe

Hmmm ... from past, for now and then ... we love you as always Ahmad Kanz Fariha ^^








Selasa, 03 April 2012

Lebih Cerdas bersama Al Qur'an



Mudah-mudahan ummi dan abi memberi investasi terbaik utk "Harta Simpanan" terbaik kami.


Baru-baru ini saya dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
Back to Al-Qur’anBerbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.  Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Adik saya yang kedua, Alhamdulillah, adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an). Ia berhasil menyempurnakan hafalan 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Dulu, sebelum ia menghafal Al-Qur’an, kemampuannya biasa-biasa saja. Pintar, tapi bukan juara kelas. Tapi, setelah ia mulai menghafalkan Al-Qur’an, kecepatan belajar, kecepatan menghafal, serta kemampuannya menganalisis segala sesuatunya berubah drastis. Sangat pesat, subhanallah. Ia mengalahkan teman-teman yang dulunya berada di atasnya. Bahkan, saat ia harus mengikuti lomba tafsir Al-Qur’an dengan bahasa Inggris tingkat propinsi DIY pun, ia berhasil menyabet juara kedua. Padahal, sebelumnya, kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Tapi, kemampuannya menyerap berbagai informasi memudahkannya dalam berbagai hal.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula.
Dikutip dari : www.rumahbunda.com (Artikel : http://www.rumahbunda.com/education/alquran-vs-mozart-mana-yang-mencerdaskan-anak/comment-page-1/#comment-12675)
 
Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE