... Mudah tersentuh adalah ciri dari hangatnya hati dan pekanya jiwa ...
Beberapa hari yang lalu keluarga Fariha berjalan-jalan sore mengendarai motor. Di tengah jalan kami bertemu dengan dua orang tuna netra yang memanggul sepotong kayu dan ujung-ujungnya digantungi berplastik-plastik kerupuk Bangka bermerk PURNAMA. Di daerah kami memang ada pemberdayaan mandiri para tuna netra.
Kita bisa saja mengacuhkan hal tersebut.
Kita bisa saja mengacuhkan hal tersebut.
Toh, rizqi tidak hanya datang melalui tangan kita.
Toh, mereka bahkan tidak tahu kita eksis.
Yang ada malah perasaan kita kalau mengingat-ingat hal tsb tanpa berinteraksi dengan mereka, kok rasanya menyesal.
Tapi kami bersyukur.
Karena ternyata kerupuk yg sebungkusnya seharga Rp 5.000,- itu LEBIH BERHARGA dari sekedar rasa yg diolah mulut atau perut.
Karena ternyata kerupuk yg sebungkusnya seharga Rp 5.000,- itu LEBIH BERHARGA dari sekedar rasa yg diolah mulut atau perut.
Kami belajar tentang sesuatu yang lebih bercahaya dan tidak kasat mata. Hal itu adalah IMAN.
Iman kepada apakah?
Pernahah kita suatu saat berjalan di rimba tanpa membawa peta utk menuju ke suatu tempat?
Nyasar itu pasti.
Tetapi apakah kita lalu berhenti, berputus-asa utk mencari jalan keluar? Utk bertemu keluarga kita misalnya?
Pernahah kita suatu saat berjalan di rimba tanpa membawa peta utk menuju ke suatu tempat?
Nyasar itu pasti.
Tetapi apakah kita lalu berhenti, berputus-asa utk mencari jalan keluar? Utk bertemu keluarga kita misalnya?
Bagi kedua tuna netra tsb berjualan keliling seperti itu bukan tanpa resiko. Bisa saja mereka ditipu, dijahati, atau hal-hal lainnya yang bahkan mengancam nyawa. Tapi mereka tetap harus berjalan. Punya keyakinan bahwa Everything is gonna be OK. Dan filosofi menjemput rizqi yg halal serta tidak menjadi benalu bagi keluarganya itu mendorong mereka berjalan dan membawa pulang sesuatu.
*selalu ada momen-momen terharu*
*selalu ada momen-momen terharu*
Maka keimanan adalah meyakini tujuan yg jelas. Sehingga menjadi kekuatan dalam melanglang-buana-i kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar