CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 05 Oktober 2011

Belajar Hidup yuk ...! (part 2)

... Mudah tersentuh adalah ciri dari hangatnya hati dan pekanya jiwa ...
Beberapa hari yang lalu keluarga Fariha berjalan-jalan sore mengendarai motor. Di tengah jalan kami bertemu dengan dua orang tuna netra yang memanggul sepotong kayu dan ujung-ujungnya digantungi berplastik-plastik kerupuk Bangka bermerk PURNAMA. Di daerah kami memang ada pemberdayaan mandiri para tuna netra.

Kita bisa saja mengacuhkan hal tersebut.
Toh, rizqi tidak hanya datang melalui tangan kita.
Toh, mereka bahkan tidak tahu kita eksis.
Yang ada malah perasaan kita kalau mengingat-ingat hal tsb tanpa berinteraksi dengan mereka, kok rasanya menyesal.
Tapi kami bersyukur.
Karena ternyata kerupuk yg sebungkusnya seharga Rp 5.000,- itu LEBIH BERHARGA dari sekedar rasa yg diolah mulut atau perut.

Kami belajar tentang sesuatu yang lebih bercahaya dan tidak kasat mata. Hal itu adalah IMAN.
Iman kepada apakah?

Pernahah kita suatu saat berjalan di rimba tanpa membawa peta utk menuju ke suatu tempat?
Nyasar itu pasti.
Tetapi apakah kita lalu berhenti, berputus-asa utk mencari jalan keluar? Utk bertemu keluarga kita misalnya?

Bagi kedua tuna netra tsb berjualan keliling seperti itu bukan tanpa resiko. Bisa saja mereka ditipu, dijahati, atau hal-hal lainnya yang bahkan mengancam nyawa. Tapi mereka tetap harus berjalan. Punya keyakinan bahwa Everything is gonna be OK. Dan filosofi menjemput rizqi yg halal serta tidak menjadi benalu bagi keluarganya itu mendorong mereka berjalan dan membawa pulang sesuatu.
*selalu ada momen-momen terharu*
"Ketika mata kita tertutup, namun karena kita punya tujuan, maka kita berani menyusuri kehidupan."
Maka keimanan adalah meyakini tujuan yg jelas. Sehingga menjadi kekuatan dalam melanglang-buana-i kehidupan ini.
Baarakallahu bagi jiwa-jiwa yang memiliki iman yang mantap.

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE