CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 26 Desember 2011

THE PURSUIT OF HAPPYNESS

Malam ini ummi nyetel Trans TV dan di sana ada sebuah film yang sedang diputar berjudul THE PURSUIT OF HAPPYNESS. Dalam rangka bantuin abi menuju nilai Toefl 550, maka ummi pikir bagus juga utk nonton acara-acara berbahasa Inggris (pakai subtitle Indonesia-lah, biar gak terlalu binun hehe). Dan ternyata, it's all about drama and i'm still love drama ^,^

Back to the topic. Mulanya ummi nonton setelah Kanz tidur, pas masuk adegan si tokoh utama (Chris Gardner yang diperankan Will Smith) berlarian di stasiun membawa sebuah koper, dikejar-kejar orang dan ketika masuk ke dalam kereta, tangannya terjepit pintu dan terpaksa menjatuhkan koper yg masih di luar karena keretanya sudah berjalan. Nah, sejenak ummi pikir mungkin ini salah satu film action lain yg diperankan Will Smith, tapi kemudian ingat film malam sebelumnya 7 Pounds yg juga diperankan Will Smith. OK, drama ... mari lanjutkan ...

Memang film ini nggak menguras air mata, tapi tetap mengharukan. Konflik di sekitar dan perasaan Gardner benar-benar terasa. Terutama saat bersama putranya, Christopher (Jaden Smith). Nah, sebenernya urusan anak-anak ini selalu me-lebay-kan ummi huhu ...

Dengan kesulitan hidup selama ini, akhirnya istri Gardner meninggalkan Gardner dan Christopher utk pergi ke New York. Sesuatu yg sebaiknya nggak ditiru. Kesulitan bertambah, ketika Gardner mengetahui bahwa pekerjaan yg di-apply-nya tidak memberikan gaji, karena berbentuk pelatihan menjadi pialang pengelola pajak publik. Akhirnya dengan sisa-sisa produk dari perusahaan dulu, Gardner berusaha menghidupi dirinya dan anaknya. Sampai di penghujung film, akhirnya Gardner berhasil membingkai arti Kebahagiaan.

Momen-momen mengharukan di film ini :
  • Ketika Gardner bangkrut karena dana hasil penjualan pemindai tulang disita pemerintah utk bayar pajaker dan malam-malam harus pindah utk kedua kalinya dari kamar sewaan, Gardner dan Christopher pergi ke stasiun dengan bingung. Gardner dan Christopher menganggap koper isi pemindai tulang sebagai mesin waktu yg membawa mereka ke zaman Dinosaurus dan mencari gua yang sebenarnya adalah toilet umum stasiun. Dengan dilapisi tisu toilet, Christopher tidur berbaring bersandar pada Gardner yang menangis sementara pintu berusaha dibuka dari luar karena dikunci oleh Gardner.
  • Gardner dan anaknya harus tinggal di penampungan gratis, sementara Gardner harus memperbaiki alat pemindai satu-satunya. Gardner juga harus berlari-lari setiap pulang kerja bersama anaknya utk memburu waktu mengantri agar dapat tempat di penampungan yang antriannya panjang sekali. Tak hanya itu Gardner pun berangkat dan pulang dengan membawa setelan jas, koper, dan koper pemindai plus Christopher. Repot banget pastinya. Pernah, Christopher sampai harus ninggalin mainannya sambil menangis karena mereka harus mengejar bus, supaya tak terlambat antrian penampungan.
  • Saat bosnya mau pinjam uang 5 dolar, Gardner lihat dompetnya yg isinya cuma beberapa dolar dan terpaksa minjemin, saat bosnya bilang nanti diganti.
  • Saat alat pemindai terakhir (yg berhasil direbut kembali dari orang 'para') berhasil terjual mereka tinggal di hotel selama semalam, Mereka berdua malah tidur di sofa.
  • Ketika akhirnya Gardner dengan seluruh perjuangannya bertahan di perusahaan tsb utk sehari lagi (selama itu tdk minum dan pipis di kantor) berhasil meyakinkan atasan utk menerimanya sebagai pialang, saat itu Gaardner sulit mengungkapkan kegembiraannya dan malah datang ke daycare langsung memeluk Christopher.
Nilai Positif dari The Pursuit of Happyness :
  • Ini hampir mirip dengan salah satu pesan Negeri 5 Menara bahwa dengan usaha lebih sedikit dibanding yg lain bisa menghasilkan sesuatu yg lebih baik dibanding org lain. Gardner pintar, tapi dia juga menunjukkan bahwa dia sanggup bekerja keras dan membuat trik agar utk meningkatkan usahanya dibanding org lain.
  • Jangan mudah menyerah! Tetap tegar, karena seorang ayah adalah tumpuan keluarga. 
Fakta seru !
  • Film ini diangkat dari kisah nyata. What's the best story than the real story? Selain itu Christopher asli saat itu masih batita, sementara yg di film sudah berumur 5 tahun
  • Kata di judul Happyness bukan salah cetak. Sengaja diambil dari nama tempat penitipan anak (Daycare) di mana Christopher dititipkan.
Rate : ****
The Pursuit Of Happyness

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers

FARIHA'S LITTLE WARDROBE